KPU klaim distribusi logistik dilakukan profesional
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) klaim, akan melakukan pengadaan dan distribusi logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 secara transparan dan profesional.
Penyebaran logistik pemilu dari mulai perencanaan, pengadaan dan pendistribusian yang dikelola langsung KPU, dilakukan oleh petugas dan personel yang langsung dibawah pengawasan KPU.
"Pengadaan logistik pemilu harus benar-benar dapat menjamin pemilu yang efisien, efektif, transparan, akuntabel sesuai peraturan yang berlaku," ujar Arif, di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).
Selain itu, Arif menuturkan, saat ini KPU dalam proses pengadaan logistik terbentur soal terbatasnya waktu. Menurutnya, KPU didesak untuk mempercepat menyediakan logistik pemilu hingga merata sampai pada hari pemungutan suara.
"Dituntut keberanian untuk mengambil keputusan karena berkaitan dengan terpenuhi atau tidak logistik pemilu itu," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, proses perencanaan dari mulai lelang tender sampai penyaluran logistik yang dilakukan petugas KPU di lapangan, bisa diterima semua pihak termasuk para kontestan pemilu.
"Kita ingin menghindari kesalahan distibusi logistik yang tidak tepat sasaran. Kita kan juga tidak mau diprotes masyarakat karena ada distribusi yang salah di sana," tutupnya.
Baca berita terkait, KPU siapkan Rp2,9 T untuk logistik pemilu.
Penyebaran logistik pemilu dari mulai perencanaan, pengadaan dan pendistribusian yang dikelola langsung KPU, dilakukan oleh petugas dan personel yang langsung dibawah pengawasan KPU.
"Pengadaan logistik pemilu harus benar-benar dapat menjamin pemilu yang efisien, efektif, transparan, akuntabel sesuai peraturan yang berlaku," ujar Arif, di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).
Selain itu, Arif menuturkan, saat ini KPU dalam proses pengadaan logistik terbentur soal terbatasnya waktu. Menurutnya, KPU didesak untuk mempercepat menyediakan logistik pemilu hingga merata sampai pada hari pemungutan suara.
"Dituntut keberanian untuk mengambil keputusan karena berkaitan dengan terpenuhi atau tidak logistik pemilu itu," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, proses perencanaan dari mulai lelang tender sampai penyaluran logistik yang dilakukan petugas KPU di lapangan, bisa diterima semua pihak termasuk para kontestan pemilu.
"Kita ingin menghindari kesalahan distibusi logistik yang tidak tepat sasaran. Kita kan juga tidak mau diprotes masyarakat karena ada distribusi yang salah di sana," tutupnya.
Baca berita terkait, KPU siapkan Rp2,9 T untuk logistik pemilu.
(maf)