BNPB klaim penanganan bencana sudah baik
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pusat Data informasi dan Human Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini penanganan bencana sudah berjalan cukup baik, jika dibandiingkan dengan periode sebelumnya.
Hal ini merupakan proses yang masih membutuhkan waktu, dan berkelanjutan yang melibat stakeholder.
Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki kesadaran nasional, mengenai penanggulangan bencana sejak pasca tsunami Aceh tahun 2004 lalu.
Dia mengaku, Indonesia yang memiliki UU No. 24 tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana dan dibentuknya BNPB pada tahun 2008.
“Sejak 2007 dengan ditetapkannya UU No. 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana. Maka penanganan bencana menitik beratkan pada pengurangan risiko bencana. Artinya kegiatan pra bencana menjadi prioritas, dibandingkan dengan tanggap darurat bencana," paparnya saat dihubungi KORAN SINDO, Selasa (15/10/2013).
"Komitmen pemerintah terkait hal ini sangat tinggi. Ini dibuktikan pengelolaan bencana menjadi prioritas pembangunan nasional. Bahkan anggarannya pun naik 1.000 persen selama 5 tahun terakhir,” sambungnya.
Sutopo menambahkan, saat ini yang harus dilakukan ialah mengurangi pengurangan resiko dengan menjadikan pembangunan adalah investasi. Maka, segala kegiatan pembangunan dikaitkan dengan ancaman bencana.
“Dunia usaha dapat berperan dalam pengurangan resiko bencana (PRB). Selain itu, sekor usaha swasta adalah penggerak utama dari pembangunan, inovasi, investasi dan mempekerjakan banyak penduduk," imbuhnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Hal ini merupakan proses yang masih membutuhkan waktu, dan berkelanjutan yang melibat stakeholder.
Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki kesadaran nasional, mengenai penanggulangan bencana sejak pasca tsunami Aceh tahun 2004 lalu.
Dia mengaku, Indonesia yang memiliki UU No. 24 tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana dan dibentuknya BNPB pada tahun 2008.
“Sejak 2007 dengan ditetapkannya UU No. 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana. Maka penanganan bencana menitik beratkan pada pengurangan risiko bencana. Artinya kegiatan pra bencana menjadi prioritas, dibandingkan dengan tanggap darurat bencana," paparnya saat dihubungi KORAN SINDO, Selasa (15/10/2013).
"Komitmen pemerintah terkait hal ini sangat tinggi. Ini dibuktikan pengelolaan bencana menjadi prioritas pembangunan nasional. Bahkan anggarannya pun naik 1.000 persen selama 5 tahun terakhir,” sambungnya.
Sutopo menambahkan, saat ini yang harus dilakukan ialah mengurangi pengurangan resiko dengan menjadikan pembangunan adalah investasi. Maka, segala kegiatan pembangunan dikaitkan dengan ancaman bencana.
“Dunia usaha dapat berperan dalam pengurangan resiko bencana (PRB). Selain itu, sekor usaha swasta adalah penggerak utama dari pembangunan, inovasi, investasi dan mempekerjakan banyak penduduk," imbuhnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)