Politik uang dalam pemilukada tak bisa dihindari

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 12:09 WIB
Politik uang dalam pemilukada...
Politik uang dalam pemilukada tak bisa dihindari
A A A
Sindonews.com - Ketua Panitia Akutansi Publik DPD Farouk Muhammad mengatakan, bahwa sistem pemilukada saat ini setiap tahapannya tidak terlepas dari politik uang. Baik yang mencalonkan melalui partai atau independen sama-sama membutuhkan uang yang tidak sedikit.

"Pakai partai ini bayar partai. Ini menggunakan jumlah kursinya sebagai pemenuhan partai. Misalnya harus didukung 10 orang maka bayarnya akan mahal dibanding yang punya satu orang di DPRD. Independen juga butuh banyak. Karena butuh fotokopi KTP. Individu akan membayar untuk orang yang mengumpulkan KTP. Bahkan ada yang berjualan KTP," katanya, di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2013.

Kemudian dalam tahap pendaftaran, para kandidat juga bermain uang untuk penyelenggara. Dia mencontohkan apa yang terjadi dalam Pemilukada Jawa Timur. "Ini persoalan uang juga. Yang individu nanti persyaratan bermain uang juga jika dianggap membahayakan kandidat lain," ungkapnya.

Kemudian tahapan kampanye dan saat pencoblosan tetap membutuhkan biaya baik untuk tim sukses, pembelian alat-alat peraga, saksi-saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Bertambahnya biaya karena seringkali mesin partai tidak berjalan untuk pemenanagan.

"Hampir tidak ada korelasi membayar partai dengan berjalannya mesin politik," ungkapnya.

Bahkan dalam tahapan terakhir yakni penyelesaian sengketa uang tetap mendominasi. Sehingga untuk menang pemilukada memang mmebutuhkan banyak uang.

Namun menurut Farouk, biaya yang besar tersebut bukanlah menjadi permasalahan bagi kandidiat. Pasalnya ada yang mereka ingin peroleh setelah terpilih. Dalam hal ini keuntungan yang lebih besar melebihi uang yang dikeluarkan selama proses pemilukada.

"Keuntungan itu adalah pengelolaan anggaran pemerintahan baik uang sampai dengan sumber daya alam. Intinya tidak apa-apa menyuap sedikit yang penting mendapatjan keuntungan yang besar," katanya.

Baca juga berita Ragam politik uang.
(lal)
Berita Terkait
Pemerintah Belum Tuntaskan...
Pemerintah Belum Tuntaskan Hak 2.747 Penyelenggara Pemilu 2014
Kebocoran Data Pemilih...
Kebocoran Data Pemilih Pemilu 2014, Ini Kata KPU DIY
Capaian Partai Gerindra...
Capaian Partai Gerindra di Pemilu 2009, 2014, dan 2019
DPR Minta Pemerintah...
DPR Minta Pemerintah Bayar Uang Penghargaan Penyelenggara Pemilu 2014
Peretas Diduga Bobol...
Peretas Diduga Bobol Data Pemilih Pemilu 2014 Melalui KPU
Data Pemilih Pemilu...
Data Pemilih Pemilu 2014 Diduga Dibobol, Termasuk DPT Bantul
Berita Terkini
Profil Prof Soenardi...
Profil Prof Soenardi Prawirohatmodjo, Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang Namanya Tertera di Ijazah Jokowi
10 menit yang lalu
Perangi Premanisme,...
Perangi Premanisme, Kapolri: Tindak Tegas Siapapun yang Meresahkan Masyarakat
33 menit yang lalu
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Disarankan Perbaiki Gaya Komunikasi Pakai Teks
58 menit yang lalu
Roy Suryo Dicecar 24...
Roy Suryo Dicecar 24 Pertanyaan di Polda Metro Jaya terkait Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
1 jam yang lalu
Prabowo Undang PM Australia...
Prabowo Undang PM Australia Tinggal di Padepokannya: Saya Ajak Naik Kuda
1 jam yang lalu
Ketum GP Ansor Perintahkan...
Ketum GP Ansor Perintahkan Revitalisasi Gerakan Baritim Nasional
3 jam yang lalu
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved