Anak terbiasa dengan gadget, pemicu gangguan mata
A
A
A
Sindonews.com - Dokter mata Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr Sardjito, Agus Supartoto mengungkapkan, faktor lingkungan lebih dominan menjadi penyebab gangguan mata dibanding faktor genetika untuk kasus miopia atau rabun jauh.
"Pada anak-anak yang sejak kecil sudah terbiasa dengan gadget atau komputer, akan lebih cepat terkena gangguan miopia dibandingkan yang tidak," kata Agus di Yogyakarta, Jumat (11/10/2013).
Agus menjelaskan, miopia merupakan kondisi di mana seseorang dapat melihat objek yang dekat namun penglihatan jarak jauh kurang baik. "Apalagi bila miopia terjadi karena faktor genetika, maka biasanya minus mata seseorang biasanya di atas 10," tuntasnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gajah Mada (UGM) Suhardjo menambahkan, akibat pesatnya perkembangan teknologi, kesehatan mata pun ikut terpengaruh. Salah satunya banyaknya penderita gangguan mata usia dini dan itu tak disadari.
"Hal ini membuat penanganan kesehatan mata menjadi terlambat. Sebenarnya untuk mendeteksinya cukup mudah, hanya dengan mencoba penglihatan satu mata dengan menutup mata lainnya. Jika terjadi perbedaan, dipastikan ada gangguan penglihatan," ungkapnya.
Ikut berita terkait, pentingnya deteksi dini terkait gangguan penglihatan.
"Pada anak-anak yang sejak kecil sudah terbiasa dengan gadget atau komputer, akan lebih cepat terkena gangguan miopia dibandingkan yang tidak," kata Agus di Yogyakarta, Jumat (11/10/2013).
Agus menjelaskan, miopia merupakan kondisi di mana seseorang dapat melihat objek yang dekat namun penglihatan jarak jauh kurang baik. "Apalagi bila miopia terjadi karena faktor genetika, maka biasanya minus mata seseorang biasanya di atas 10," tuntasnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gajah Mada (UGM) Suhardjo menambahkan, akibat pesatnya perkembangan teknologi, kesehatan mata pun ikut terpengaruh. Salah satunya banyaknya penderita gangguan mata usia dini dan itu tak disadari.
"Hal ini membuat penanganan kesehatan mata menjadi terlambat. Sebenarnya untuk mendeteksinya cukup mudah, hanya dengan mencoba penglihatan satu mata dengan menutup mata lainnya. Jika terjadi perbedaan, dipastikan ada gangguan penglihatan," ungkapnya.
Ikut berita terkait, pentingnya deteksi dini terkait gangguan penglihatan.
(maf)