Kerja sama KPU & Lemsaneg munculkan masalah baru
A
A
A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia Network (LSI) mengungkapkan, kerja sama yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), akan menciptakan masalah baru bagi lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) tersebut.
"KPU jangan bikin masalah baru," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Jalan Diponegoro Nomor 61-62, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, KPU saat ini belum bisa lepas dari bayang Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Kata dia, saat itu proses penyelenggaraan dan tahapan pemilu berantakan. Pasalnya, data pemilih akhirnya dipermasalahkan partai peserta pemilu saat itu.
"Dari yang mulai komisionernya sebagai tersangka, maupun yang akhirnya jadi tersangka, maupun yang terindikasi melakukan kecurangan," ungkapnya.
Toto berpendapat, KPU di bawah kepemimpinan Husni Kamil Manik ini, dinilai belum bisa mengembalikan kepercayaan publik. Dari itu, kata dia, kerja sama dengan Lemsaneg, tak akan mampu mendongkrak kepercayaan publik.
Bahkan, Toto mengatakan, sekalipun Lemsaneg mempunyai sistem pengamanan data Information and Technology (IT) canggih, tetapi hal itu tak menjamin kecurigaan publik berkurang. "Saya khawatir hasilnya nanti tidak akan diterima. Artinya nanti hasil rekaptulasi yang dihasilkan KPU tidak diterima oleh masyarakat," ucapnya.
Baca juga berita terkait, DPR diminta desak KPU batalkan MoU dengan Lemsaneg.
"KPU jangan bikin masalah baru," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Jalan Diponegoro Nomor 61-62, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, KPU saat ini belum bisa lepas dari bayang Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Kata dia, saat itu proses penyelenggaraan dan tahapan pemilu berantakan. Pasalnya, data pemilih akhirnya dipermasalahkan partai peserta pemilu saat itu.
"Dari yang mulai komisionernya sebagai tersangka, maupun yang akhirnya jadi tersangka, maupun yang terindikasi melakukan kecurangan," ungkapnya.
Toto berpendapat, KPU di bawah kepemimpinan Husni Kamil Manik ini, dinilai belum bisa mengembalikan kepercayaan publik. Dari itu, kata dia, kerja sama dengan Lemsaneg, tak akan mampu mendongkrak kepercayaan publik.
Bahkan, Toto mengatakan, sekalipun Lemsaneg mempunyai sistem pengamanan data Information and Technology (IT) canggih, tetapi hal itu tak menjamin kecurigaan publik berkurang. "Saya khawatir hasilnya nanti tidak akan diterima. Artinya nanti hasil rekaptulasi yang dihasilkan KPU tidak diterima oleh masyarakat," ucapnya.
Baca juga berita terkait, DPR diminta desak KPU batalkan MoU dengan Lemsaneg.
(maf)