Sibuk suksesi Kapolri, kasus penembakan polisi terlupakan

Rabu, 09 Oktober 2013 - 09:51 WIB
Sibuk suksesi Kapolri,...
Sibuk suksesi Kapolri, kasus penembakan polisi terlupakan
A A A
Sindonews.com - Kasus penembakan misterius terhadap polisi kelas bawah saat ini seakan terlupakan. Elite Polri lebih sibuk bermanuver untuk suksesi kapolri baru ketimbang berupaya membantu memberi strategi untuk memburu pelaku penembakan.

Demikian dikatakan Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (9/10/2013). "Padahal ketidakmampuan Polri mengungkap kasus penembakan ini, juga berdampak pada citra Bareskrim yang dipimpin Komjen Sutarman," ujar Neta.

Dia mengingatkan, selama empat bulan terakhir terjadi 25 kasus penembakan misterius di seluruh wilayah Indonesia dan hanya satu pelakunya yang tertangkap. Dalam kasus penembakan ini tanggung jawabnya tak bisa hanya dilimpahkan ke Polda semata. Bareskrim sebagai satuan tertinggi reserse dan kriminal, kata Neta, harus ikut bertanggung jawab untuk mengungkap kasus penembakan ini.

"Apa lagi kasus penembakan misterius itu juga menjadikan polisi sebagai korban," kata Neta. Dalam tiga bulan ada delapan kali penyerangan pada polisi. Enam polisi ditembak, satu polisi dirampok saat bertugas dan satu lagi rumah polisi ditembaki. Ironisnya hingga kini tidak satupun pelakunya tertanggap. "Bahkan tidak ada progres penanganan kasus tersebut yang dipublikasikan Polri ke masyarakat," ucap Neta.

"Diharapkan elite Polri jangan hanya larut pada manuver pencalonan kapolri. Sebab kasus penembakan ini sngat membuat masyarakat resah," imbuh Neta.

Aksi penembakan terhadap polisi yang semula terjadi di wilayah pinggiran dan kini mulai bergeser ke pusat ibu kota menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi banyak pihak. Jika aksi penembakan ini tidak segera diungkap masyarakat semakin tidak percaya lagi bahwa Polri akan mampu menjaga keamanan warga.

"Menjaga keamanan dirinya saja tidak mampu, selain itu jika kasus ini tidak terungkap tentu akan membuat keluarga korban merasa terzalimi rasa keadilannya," tandasnya.

Baca juga berita Polda klaim ada perkembangan di kasus penembakan polisi.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8375 seconds (0.1#10.140)