Wukuf 14 Oktober, jemaah haji diminta jaga kesehatan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali selaku amirul haj mengatakan jemaah haji akan melaksanakan wukuf pada Senin, 14 Oktober 2013, atau bertepatan pada 9 Dzulhijjah 1434 H.
Menag mengharapkan agar seluruh jemaah Indonesia yang berada di Mekah mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah berlebihan.
"Pelaksanaan puncak haji berupa wukuf semakin dekat. Jika tidak melaksanakan wukuf maka hajinya tidaklah sempurna. Karena itu jemaah diharapkan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," tandasnya saat di temui di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/10/2013).
Dia menjelaskan, sampai pada 5 Oktober jemaah haji Indonesia yang berada di Saudi Arabia sudah mencapai 84 persen atau sejumlah 131.940 dari total jemaah haji reguler sebanyak 157.070 orang dengan 323 kelompok terbang (kloter).
Selain itu, jemaah haji yang wafat sebanyak 34 orang. Dan sebanyak 158 orang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) serta rumah sakit Saudi sebanyak 48 orang.
"Jemaah haji Indonesia akan tinggal di Saudi selama 41 hari, termasuk tinggal di Armina dan di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanakan arbain," kata dia.
Terkait pemondokan, 185 jumlah hotel akan ditempati oleh jemaah haji Indonesia. Lokasinya berada di kawasan markaziyah, dengan jarak 650 meter dari Masjid Nabawi.
Dan pemondokan di Mekkah berjumlah 196 rumah. Pemondokan itu 64 persen berada di lokasi yang berjarak 0-2.000 meter dari Masjidil Haram, dan 36 persen lainnya berjarak 2.001-2.700 meter.
Bagi jemaah yang pemondokannya di atas 2.000 meter, seperti Bakhutmah, Aziziyah, Jumaizah, Ma'abdah, Jarwal, Sari Mansour disediakan transportasi ke Masjidil Haram. Hampir 70 ribu jemaah haji Indonesia di tempatkan di wilayah Bakhutmah.
"Selama di Madinah, jemaah mendapat layanan katering 18 kali makan dengan kemasan box. Pendistribusian dilakukan dua kali dalam sehari, termasuk coffee shop (teh, kopi, susu dan gula)," tegasnya.
Menag mengharapkan agar seluruh jemaah Indonesia yang berada di Mekah mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah berlebihan.
"Pelaksanaan puncak haji berupa wukuf semakin dekat. Jika tidak melaksanakan wukuf maka hajinya tidaklah sempurna. Karena itu jemaah diharapkan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," tandasnya saat di temui di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/10/2013).
Dia menjelaskan, sampai pada 5 Oktober jemaah haji Indonesia yang berada di Saudi Arabia sudah mencapai 84 persen atau sejumlah 131.940 dari total jemaah haji reguler sebanyak 157.070 orang dengan 323 kelompok terbang (kloter).
Selain itu, jemaah haji yang wafat sebanyak 34 orang. Dan sebanyak 158 orang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) serta rumah sakit Saudi sebanyak 48 orang.
"Jemaah haji Indonesia akan tinggal di Saudi selama 41 hari, termasuk tinggal di Armina dan di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanakan arbain," kata dia.
Terkait pemondokan, 185 jumlah hotel akan ditempati oleh jemaah haji Indonesia. Lokasinya berada di kawasan markaziyah, dengan jarak 650 meter dari Masjid Nabawi.
Dan pemondokan di Mekkah berjumlah 196 rumah. Pemondokan itu 64 persen berada di lokasi yang berjarak 0-2.000 meter dari Masjidil Haram, dan 36 persen lainnya berjarak 2.001-2.700 meter.
Bagi jemaah yang pemondokannya di atas 2.000 meter, seperti Bakhutmah, Aziziyah, Jumaizah, Ma'abdah, Jarwal, Sari Mansour disediakan transportasi ke Masjidil Haram. Hampir 70 ribu jemaah haji Indonesia di tempatkan di wilayah Bakhutmah.
"Selama di Madinah, jemaah mendapat layanan katering 18 kali makan dengan kemasan box. Pendistribusian dilakukan dua kali dalam sehari, termasuk coffee shop (teh, kopi, susu dan gula)," tegasnya.
(lal)