BSNP: Tender percetakan naskah UN harus terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengatakan, pemilihan perusahaan percetakan bahan Ujian Nasional (UN) harus menerapkan mekanisme tender terbatas. Sebab, banyak masalah yang ditimbul ketika proses tender dilakukan secara terbuka.
"Jangan tender terbuka, tapi tender terbatas. Jadi peserta tender adalah perusahaan-perusahaan yang sudah diverifikasi memenuhi persyaratan kelayakan," ujar Anggota BNSP Teuku Ramly Zakaria dalam Talkshow Akhir Pekan Terhangat Polemik Sindo Trijaya Network di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2013).
Maka dari itu, pihaknya akan mengubah mekanisme tender pemilihan perusahaan percetakan bahan UN.
"Banyak masalah ketika di tenderkan terbuka. Terutama ditenderkan terbuka di daerah. Misalnya di Ambon, itu perusahaan percetakan dari berbagai wilayah datang kesana ikut tender. Yang menang bukan percetakan di Ambon, yang menang justru percetakan dari Bandung," tuturnya.
Selain itu, kata dia, tiap perusahaan percetakan yang menjadi peserta tender pasti mencari untung, yang kemudian berdampak pada kualitas dari naskah UN tersebut.
"Mereka tetap ingin untung, kan tidak ada perusahaan yang mau rugi. Kemudian ketebalan kertas dikurangi, mutu percetakan yang kurang baik, ditambah lagi masalah pendistribusian," imbuhnya.
Baca juga berita BSNP akui miliki keterbatasan dana & SDM
"Jangan tender terbuka, tapi tender terbatas. Jadi peserta tender adalah perusahaan-perusahaan yang sudah diverifikasi memenuhi persyaratan kelayakan," ujar Anggota BNSP Teuku Ramly Zakaria dalam Talkshow Akhir Pekan Terhangat Polemik Sindo Trijaya Network di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2013).
Maka dari itu, pihaknya akan mengubah mekanisme tender pemilihan perusahaan percetakan bahan UN.
"Banyak masalah ketika di tenderkan terbuka. Terutama ditenderkan terbuka di daerah. Misalnya di Ambon, itu perusahaan percetakan dari berbagai wilayah datang kesana ikut tender. Yang menang bukan percetakan di Ambon, yang menang justru percetakan dari Bandung," tuturnya.
Selain itu, kata dia, tiap perusahaan percetakan yang menjadi peserta tender pasti mencari untung, yang kemudian berdampak pada kualitas dari naskah UN tersebut.
"Mereka tetap ingin untung, kan tidak ada perusahaan yang mau rugi. Kemudian ketebalan kertas dikurangi, mutu percetakan yang kurang baik, ditambah lagi masalah pendistribusian," imbuhnya.
Baca juga berita BSNP akui miliki keterbatasan dana & SDM
(kri)