KPU bantah MoU dengan Lemsaneg tertutup
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menepis anggapan, bahwa Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) berlangsung tertutup.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, jika kerja sama tersebut berjalan tertutup, maka masyarakat tidak akan tahu, kalau KPU bekerja sama dengan Lemsaneg.
"Kenapa publik tahu, kalau itu tertutup, kalau KPU tidak terbuka teman-teman tidak tahu. Karena KPU terbuka maka publik tahu," kata Husni saat ditemui wartawan di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Lemsaneg, kata Husni juga ikut melakukan pemeliharaan terhadap Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Sementara KPU juga menggunakan data e-KTP, dia berharap, agar semakin banyak lembaga berpartisipasi dalam mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"KPU lebih dulu bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kami berharap ada keberagaman tim, supaya masing-masing pihak memberikan kontribusi, terbuka dan bisa diakses publik, bisa dipertanggung jawabkan," tukasnya.
Selain dengan Lemsaneg, KPU juga bekerja sama dengan Ikatan akuntan Insdonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga berita terkait, KPU segera sinkronisasi terkait DPT.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, jika kerja sama tersebut berjalan tertutup, maka masyarakat tidak akan tahu, kalau KPU bekerja sama dengan Lemsaneg.
"Kenapa publik tahu, kalau itu tertutup, kalau KPU tidak terbuka teman-teman tidak tahu. Karena KPU terbuka maka publik tahu," kata Husni saat ditemui wartawan di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Lemsaneg, kata Husni juga ikut melakukan pemeliharaan terhadap Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Sementara KPU juga menggunakan data e-KTP, dia berharap, agar semakin banyak lembaga berpartisipasi dalam mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"KPU lebih dulu bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kami berharap ada keberagaman tim, supaya masing-masing pihak memberikan kontribusi, terbuka dan bisa diakses publik, bisa dipertanggung jawabkan," tukasnya.
Selain dengan Lemsaneg, KPU juga bekerja sama dengan Ikatan akuntan Insdonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga berita terkait, KPU segera sinkronisasi terkait DPT.
(maf)