Ungkap rekening mencurigakan, Kemendikbud diminta bentuk tim
A
A
A
Sindonews.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk membentuk tim investigasi yang terdiri dari inspketorat dan lembaga independen, untuk mengungkap rekening mencurigakan di lingkungan Kemendikbud.
Hal itu diungkapkan Direktur Investigatif dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi . Menurutnya, jika sungguh-sungguh ingin membersihkan korupsi di lingkungan Kemendikbud, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) harus membntuk tim.
"Kenapa membutuhkan lembaga independen, karena inspektorat juga tidak independen dan tidak bisa berbuat banyak," katanya, kepada Sindonews, Senin 30 September 2013.
Dia mengatakan, dengan adanya lembaga independen yang terlibat di dalam tim tersebut, maka akan tercipta koordinasi yang baik dan ada pengawasan yang independen dalam mengungkap rekening yang mencurigakan tersebut.
"Jika tidak melibatkan lembaga yang independen, khawatir akan ada permainan dalam mencari sumber dana tersebut," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PPATK melansir ada PNS Kemendikbud yang memiliki rekening mencurigakan senilai Rp5 miliar. Namun belum dapat dipastikan apakah uang tersebut hasil korupsi atau bukan.
Tidak hanya PPATK, Kejagung juga mengaku, pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki kasus dugaan rekening mencurigakan milik empat orang pejabat di Kemendikbud.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
Hal itu diungkapkan Direktur Investigatif dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi . Menurutnya, jika sungguh-sungguh ingin membersihkan korupsi di lingkungan Kemendikbud, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) harus membntuk tim.
"Kenapa membutuhkan lembaga independen, karena inspektorat juga tidak independen dan tidak bisa berbuat banyak," katanya, kepada Sindonews, Senin 30 September 2013.
Dia mengatakan, dengan adanya lembaga independen yang terlibat di dalam tim tersebut, maka akan tercipta koordinasi yang baik dan ada pengawasan yang independen dalam mengungkap rekening yang mencurigakan tersebut.
"Jika tidak melibatkan lembaga yang independen, khawatir akan ada permainan dalam mencari sumber dana tersebut," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PPATK melansir ada PNS Kemendikbud yang memiliki rekening mencurigakan senilai Rp5 miliar. Namun belum dapat dipastikan apakah uang tersebut hasil korupsi atau bukan.
Tidak hanya PPATK, Kejagung juga mengaku, pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki kasus dugaan rekening mencurigakan milik empat orang pejabat di Kemendikbud.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)