Komisaris Kernel Oil Indonesia bisa dipanggil paksa

Senin, 30 September 2013 - 21:58 WIB
Komisaris Kernel Oil...
Komisaris Kernel Oil Indonesia bisa dipanggil paksa
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil paksa pegawai Kernel Oil Private Limited Indonesia Ari Kusbiyantoro, karena sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Ari Kusbiantoro untuk kedua kalinya tidak memenuhi panggilan. Belum ada konfirmasi sampai pukul 17.00 WIB. Dia dia bisa dipanggil paksa oleh penyidik," katanya.

Dia menuturkan, untuk Direktur Utama Kernel Oil Indonesia Finsenlia Andika sebenarnya sudah dua kali juga dipanggil KPK dan tidak hadir. Tetapi dalam panggilan pemeriksaan sebelumnya, Finsenlia menyampaikan konfirmasi. "Sebelumnya dia sampaikan surat pemberitahuan bahwa dia sakit," tandasnya.

Selain Kernel, ada beberapa perusahaan lain yang turut serta dalam setiap tender kondensat dan minyak mentah di SKK Migas. Salah satunya Trafigura Private Limited, perusahaan trader asal Singapura.

Kernel Oil dan Trafigura sama-sama berasal dari Singapura. Berdasarkan empat publikasi dan data berkode ”MH0100” Platts Global Allert yang diterima SINDO melalui surel dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat, disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur periode September–Oktober 2013 dengan volume 400.000 – 500.000 barel.

Namun, sebelumnya Kernel mampu menang dalam dua kali tender untuk dua kali lifting yakni tender Juli untuk lifting Agustus 2013 di kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barel. Kedua 300.000 barel untuk kondensat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013.

Sebelum Kernel memenangkan tender itu, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013. Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.

Dari penelusuran SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian ESDM. Termasuk kepada Rudi Rubiandini.

Awal Juli 2013, Rudi, Widodo Ratanachaitong, dan Deviardi pernah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Singapura untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap. Sementara Simon berada di luar ruangan.

Dalam kasus suap di lingkungan SKK Migas 2012-2013 KPK sudah menetapkan tiga tersangka. Mereka yakni, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia Simon Gunawan Tanjawa dan Deviardi alias Ardi (swasta/pelatih golf).

Baca juga berita KPK cegah pegawai Kernel Oil.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)