Kasus rekening mencurigakan pati Polri jadi PR Sutarman

Senin, 30 September 2013 - 10:55 WIB
Kasus rekening mencurigakan...
Kasus rekening mencurigakan pati Polri jadi PR Sutarman
A A A
Sindonews.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Sutarman menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggantikan Jenderal Timur Pradopo yang akan memasuki masa pensiun.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengutarakan, andai nantinya Sutarman resmi menjabat sebagai Kapolri, maka ia diminta mengembalikan kewibawaan korps baju coklat itu dari perkara korupsi. Termasuk menuntaskan kasus rekening mencurigakan perwira tinggi (pati) Polri.

"Sebab pekerjaan rumah kapolri ke depan semakin berat. Indonesia membutuhkan Kapolri yang mampu mengembalikan kewibawaan Polri yang belakang ini semakin melorot karena kasus-kasus korupsi yang melibatkan oknum Polri mulai dari pangkat yang rendah hingga ke para jenderal," kata Nasir melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (30/9/2013).

Selain itu, Sutarman juga diminta untuk bisa membangun konsolidasi yang kuat di institusi kepolisian. Karena, Polri kata dia, membutuhkan seorang pemimpin yang kuat.

"Apalagi internal Polri saat ini juga membutuhkan Kapolri yang memiliki kepribadian yang kuat dan mampu melakukan konsolidasi dan merekatkan hubungan korps yang dilandasi oleh semangat meritrokasi," terangnya.

Kendati demikian, lanjut Nasir, hingga kini Fraksi PKS belum menentukan sikap apakah menyetujui atau menolak Sutarman sebagai Kapolri.

"PKS akan menentukan sikap menolak atau menyetujui setelah fit and proper test dilakukan. Terlalu dini kalau sekarang kita menolak atau menerima. Sutarman memang layak menjadi Kapolri, tapi tentu belum menjamin bahwa beliau akan disetujui."

"PKS menghargai keputusan presiden yang hanya mengirim satu nama calon Kapolri ke DPR. Begitu pun PKS belum bisa memberikan pendapat apakah nantinya akan menyetujui pencalonan Komjen Pol Sutarman menjadi Kapolri," pungkasnya.

Baca juga berita Sutarman diminta berpikir ulang terima jabatan Kapolri
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5243 seconds (0.1#10.140)