Korupsi SKK Migas mentok di Rudi Rubiandini?

Sabtu, 28 September 2013 - 08:04 WIB
Korupsi SKK Migas mentok di Rudi Rubiandini?
Korupsi SKK Migas mentok di Rudi Rubiandini?
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinyalir akan memetieskan kasus kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Hal tersebut tampak dari beberapa jawaban Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bambang Widjojanto. Awalnya, wartawan mengonfirmasi terkait konteks pemeriksaan Deputi Pengendalian Komersil SKK Migas Widyawan Wiraatmaja, tetapi Bambang mengaku belum mengetahui apa apapun soal proses pengendalian komersil itu.

"Penyidik belum kasih tahu saya," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/9/2013) sore.

Dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 9/2013 tentang SKK Migas disebutkan pada Bagian Keempat soal Deputi Komersial, pasal 53 bahwa ada enam fungsi Deputi Pengendalian dalam melaksanakan tugasnya.

Yakni, pelaksanaan analisis dan evaluasi pasar; penyiapan pertimbangan penunjukan penjual 'minyak dan gas bumi bagian negara; penghitungan alokasi kebutuhan pasokan minyak dan gas bumi; penyusunan perjanjian dan pengawasan realisasi jual-beli minyak dan gas bumi; penyusunan rekomendasi Harga minyak mentah Indonesia; dan pengawasan realisasi komitmen rencana pengernbangan lapangan berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS).

Dikonfirmasi soal data yang diterima SINDO dari Platts Global Allert dan dugaan penunjukan langsung Kernel Oil sebagai pemenang tender, Bambang mengklaim, data-data terkait proses tender minyak mentah dan kondesat, serta keikutsertaan perusahaan lain tidak bisa disampaikan ke publik.

"Anda cari informasi sebaiknya jangan tanya ke saya, apa yang disidik, kualitasnya bagaimana itu tidak mungkin saya sampaikan," bebernya.

Mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini kemudian menuturkan belum ada hasil yang menarik dari pemeriksaan saksi dan tersangka. Tetapi dia berjanji akan menyampaikannya. "Kalau sudah ada yang menarik saya kasih tahu," ujarnya.

Dikonfirmasi soal status hukum Sekjen ESDM Waryono Karno, Bambang malah tersenyum. Yang jelas kata dia, Waryono bukan pemberi suap.

"Waryono bukan pihak pemberi. Saya belum tahu (Waryono pemberi atau bukan). Kalau saya tahu, tapi bukan untuk konsumsi publik. Saya juga tidak mungkin kasih tahu," imbuhnya.

Sebelumnya, KPK sudah menggeledah ruang kerja Waryono Karno di Kementerian ESDM. Dari ruangan itu, penyidik menyita uang USD200.000.

Lebih lanjut, disinggung apakah KPK memang sengaja menutup-nutupi perkembangan kasus ini sehingga tidak ada perkembangan signifikan, Bambang terlihat reaksional. Dengan suara agak keras dia mengatakan, tidak bisa ada kesimpulan KPK menutupi kasus ini.

"Tidak begitu dong. Dalam UU pers ada hal-hal yang harus dilindungi ya," tandasnya sambil berjalan menerobos kerumunan wartawan.

Dalam kasus suap ini KPK sudah menetapkan tiga tersangka mereka yakni, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia Simon Gunawan Tanjawa dan Deviardi alias Ardi (swasta/pelatih golf).

Selain Kernel, ada beberapa perusahaan lain yang turut serta dalam setiap tender kondensat dan minyak mentah di SKK Migas. Salah satunya Trafigura Private Limited, perusahaan trader asal Singapura.

Kernel Oil dan Trafigura sama-sama berasal dari Singapura. Berdasarkan empat publikasi dan data berkode ”MH0100” Platts Global Allert yang diterima SINDO melalui surel dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat, disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur periode September–Oktober 2013 dengan volume 400.000–500.000 barel.

Namun, sebelumnya Kernel mampu menang dalam dua kali tender untuk dua kali lifting yakni tender Juli untuk lifting Agustus 2013 di kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barel. Kedua 300.000 barel untuk kondensat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013.

Sebelum Kernel memenangkan tender itu, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013. Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.

Dari penelusuran SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian ESDM. Termasuk kepada Rudi Rubiandini.

Awal Juli 2013, Rudi, Widodo Ratanachaitong, dan Deviardi pernah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Singapura untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap. Sementara Simon berada di luar ruangan.

Baca juga berita Kasus SKK Migas, KPK dalami keterlibatan pejabat ESDM.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7034 seconds (0.1#10.140)