Rieke kritik SBY yang terusik demo buruh
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka tak sejalan jika ada wacana untuk pengaturan lebih mendetil soal aksi unjuk rasa, termasuk penggunaan pengeras suara di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
"Namanya demonstrasi masa harus bisik-bisik, pakai pengeras suara saja pemerintah tidak dengar, apalagi kalau tidak pakai pengeras suara," kata Rieke saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, pemerintah semestinya paham mengapa aksi demonstrasi dapat terjadi. Pasalnya, para demonstran sengaja turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya kepada mereka.
"Ada alasan tentunya kenapa demonstrasi sampai terjadi, upah adalah nyawa bagi buruh dan keluarganya, bukan hanya buruh pabrik tapi buat semua pekerja apa pun profesinya," pungkasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang digelar para buruh dan tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin, 16 September 2013. Sebelum memberikan kritik, SBY menanyakan kepada para pimpinan DPR itu, mengenai jalan mana yang ditempuh untuk menghindari aksi unjuk rasa para buruh tersebut.
Kemudian, SBY membandingkan aksi unjuk rasa di dalam negeri dengan di luar negeri. Menurutnya, aksi unjuk rasa di luar negeri hanya cukup menggunakan megaphone atau toa (Pengeras suara).
Klik berita SBY merasa terusik dengan aksi demo buruh di Istana Merdeka.
"Namanya demonstrasi masa harus bisik-bisik, pakai pengeras suara saja pemerintah tidak dengar, apalagi kalau tidak pakai pengeras suara," kata Rieke saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2013).
Menurutnya, pemerintah semestinya paham mengapa aksi demonstrasi dapat terjadi. Pasalnya, para demonstran sengaja turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya kepada mereka.
"Ada alasan tentunya kenapa demonstrasi sampai terjadi, upah adalah nyawa bagi buruh dan keluarganya, bukan hanya buruh pabrik tapi buat semua pekerja apa pun profesinya," pungkasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang digelar para buruh dan tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin, 16 September 2013. Sebelum memberikan kritik, SBY menanyakan kepada para pimpinan DPR itu, mengenai jalan mana yang ditempuh untuk menghindari aksi unjuk rasa para buruh tersebut.
Kemudian, SBY membandingkan aksi unjuk rasa di dalam negeri dengan di luar negeri. Menurutnya, aksi unjuk rasa di luar negeri hanya cukup menggunakan megaphone atau toa (Pengeras suara).
Klik berita SBY merasa terusik dengan aksi demo buruh di Istana Merdeka.
(lal)