KPK terus kembangkan kasus suap Rudi Rubiandini
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri pemberi lain dari Kernel Oil Private Limited, dalam kasus dugaan suap terkait pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, pengembangan penyidik dalam kasus suap ini tetap pada koridor, yakni melihat pemberi dan penerima suap lain ada atau tidak.
Dia mengaku, dalam dua hari penyidik memeriksa enam pejabat atau pegawai Kernel Oil Indonesia. Senin 16 September 2013 kemarin, penyidik memeriksa Dwi Putri Nevy Yanti, Emmy Taurusia, Gita Prawita Dewi.
Hari ini ada Sudomo, Yatman dan Ira Dwi Andini yang diperiksa untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Intinya, setelah tangkap tangan diketahui uang suap benar dari pimpinan Kernel Oil Indonesia Simon Gunawan Tanjaya dan belum berhenti.
"Dikembangkannya kemana. Tentu apakah ada pihak lain pemberi juga. Terus penerima lain. Ini akan digali dan didalami. Tidak mungkin hanya satu pemberi saja. Itu yang didalami," ujar Johan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/13).
Tetapi Johan mengaku identitas pemberi suap lain yang disasar penyidik. Karena Johan tidak mengetahui materi.
Kemudian, lanjut Johan, penyidik akan memeriksa Direktur Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaitong. Tetapi belum ada jadwal pastinya.
Pemeriksaannya tentu bagian dari pendalam penyidikan. Soal keterlibatan Widodo, Johan tidak mau berspekulasi. "Belum ada kesimpulan itu," imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak melihat soal pemutusan kotrak 18 perusahaan trader pada April 2013, atau beberapa bulan sebelum Rudi diciduk KPK. KPK bukan mendalami tender yang diikuti mereka.
Hal yang diusut, adalah soal dugaan uang yang diterima oleh Rudi dari Simon. Konteks itulah yang menjadi titik tekan dan perhatian KPK.
Selain itu, Johan mengaku tidak mengetahui dokumen apa yang disita KPK dari ruangan Sekjen ESDM Waryono Karno, ruang kerja Rudi, kantor Kernel Oil Indonesia, rumah Rudi dan rumah tersangka Deviardi alias Ardi.
Termasuk apakah ada atau tidak daftar nama penerima suap, dengan tulisan tangan dari ruangan Waryono. "Saya tidak membenarkan dan tidak membantah. Kedua pengembangan itu (penerima dan pemberi lain), tergantung nanti penyidik KPK memukan bukti-bukti yang bisa mengaitkan itu," tandasnya.
Dalam kasus suap ini, KPK sudah menetapkan tiga tersangka. Mereka yakni mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited Indonesia Simon Gunawan Tanjawa dan Deviardi alias Ardi (swasta/pelatih golf).
Berdasarkan empat publikasi dan data berkode ”MH0100” Platts Global Allert yang diterima SINDO melalui surel dari salah satu direktur Platts di New York Amerika Serikat disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur periode September–Oktober 2013 dengan volume 400.000-500.000 barel.
Sebelumnya Kernel mampu menang dalam dua kali tender untuk dua kali lifting, yakni tender Juli untuk lifting Agustus 2013 di Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barel.
Kedua 300.000 barel untuk Kondensat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013. Sebelum Kernel memenangkan tender itu, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013.
Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel Kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.
Dari penelusuran SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian ESDM. Termasuk kepada Rudi Rubiandini.
Awal Juli 2013, Rudi Rubiandini, Direktur Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaitong dan Deviardi pernah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Singapura, untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap.
Sementara Simon berada di luar ruangan. Beberapa minggu sebelum pertemuan itu, ada pertemuan lain antara Widodo, Ardi dan salah seorang pengusaha besar asal Indonesia bidang energi.
Pertemuan ini untuk membahas peluang dan bagaimana cara untuk memenangkan Kernel Oil, pada tender di SKK Migas untuk lifting Agustus-September 2013 dan penyediaan uang fee.
Trafigura dan Kernel merupakan dua perusahaan trader asal Singapura, yang turut serta dalam setiap tender kondensat dan minyak mentah di SKK Migas.
Masih penelusuran SINDO, ada 18 perusahaan trader uang yang diputuskan kontraknya oleh SKK Migas di 2013. Sementara target lifting minyak mentah terus menurun setiap bulannya sampai April 2013.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, pengembangan penyidik dalam kasus suap ini tetap pada koridor, yakni melihat pemberi dan penerima suap lain ada atau tidak.
Dia mengaku, dalam dua hari penyidik memeriksa enam pejabat atau pegawai Kernel Oil Indonesia. Senin 16 September 2013 kemarin, penyidik memeriksa Dwi Putri Nevy Yanti, Emmy Taurusia, Gita Prawita Dewi.
Hari ini ada Sudomo, Yatman dan Ira Dwi Andini yang diperiksa untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Intinya, setelah tangkap tangan diketahui uang suap benar dari pimpinan Kernel Oil Indonesia Simon Gunawan Tanjaya dan belum berhenti.
"Dikembangkannya kemana. Tentu apakah ada pihak lain pemberi juga. Terus penerima lain. Ini akan digali dan didalami. Tidak mungkin hanya satu pemberi saja. Itu yang didalami," ujar Johan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/9/13).
Tetapi Johan mengaku identitas pemberi suap lain yang disasar penyidik. Karena Johan tidak mengetahui materi.
Kemudian, lanjut Johan, penyidik akan memeriksa Direktur Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaitong. Tetapi belum ada jadwal pastinya.
Pemeriksaannya tentu bagian dari pendalam penyidikan. Soal keterlibatan Widodo, Johan tidak mau berspekulasi. "Belum ada kesimpulan itu," imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak melihat soal pemutusan kotrak 18 perusahaan trader pada April 2013, atau beberapa bulan sebelum Rudi diciduk KPK. KPK bukan mendalami tender yang diikuti mereka.
Hal yang diusut, adalah soal dugaan uang yang diterima oleh Rudi dari Simon. Konteks itulah yang menjadi titik tekan dan perhatian KPK.
Selain itu, Johan mengaku tidak mengetahui dokumen apa yang disita KPK dari ruangan Sekjen ESDM Waryono Karno, ruang kerja Rudi, kantor Kernel Oil Indonesia, rumah Rudi dan rumah tersangka Deviardi alias Ardi.
Termasuk apakah ada atau tidak daftar nama penerima suap, dengan tulisan tangan dari ruangan Waryono. "Saya tidak membenarkan dan tidak membantah. Kedua pengembangan itu (penerima dan pemberi lain), tergantung nanti penyidik KPK memukan bukti-bukti yang bisa mengaitkan itu," tandasnya.
Dalam kasus suap ini, KPK sudah menetapkan tiga tersangka. Mereka yakni mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited Indonesia Simon Gunawan Tanjawa dan Deviardi alias Ardi (swasta/pelatih golf).
Berdasarkan empat publikasi dan data berkode ”MH0100” Platts Global Allert yang diterima SINDO melalui surel dari salah satu direktur Platts di New York Amerika Serikat disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur periode September–Oktober 2013 dengan volume 400.000-500.000 barel.
Sebelumnya Kernel mampu menang dalam dua kali tender untuk dua kali lifting, yakni tender Juli untuk lifting Agustus 2013 di Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barel.
Kedua 300.000 barel untuk Kondensat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013. Sebelum Kernel memenangkan tender itu, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013.
Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel Kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.
Dari penelusuran SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian ESDM. Termasuk kepada Rudi Rubiandini.
Awal Juli 2013, Rudi Rubiandini, Direktur Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaitong dan Deviardi pernah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Singapura, untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap.
Sementara Simon berada di luar ruangan. Beberapa minggu sebelum pertemuan itu, ada pertemuan lain antara Widodo, Ardi dan salah seorang pengusaha besar asal Indonesia bidang energi.
Pertemuan ini untuk membahas peluang dan bagaimana cara untuk memenangkan Kernel Oil, pada tender di SKK Migas untuk lifting Agustus-September 2013 dan penyediaan uang fee.
Trafigura dan Kernel merupakan dua perusahaan trader asal Singapura, yang turut serta dalam setiap tender kondensat dan minyak mentah di SKK Migas.
Masih penelusuran SINDO, ada 18 perusahaan trader uang yang diputuskan kontraknya oleh SKK Migas di 2013. Sementara target lifting minyak mentah terus menurun setiap bulannya sampai April 2013.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)