Buruh anggap pernyataan SBY tidak etis
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terhadap buruh yang menggunakan alat pengeras suara saat melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara menuai kritik dari organisasi buruh.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai, secara etika pernyataan SBY tidak tepat. Menurutnya, buruh berdemo karena ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
"Secara etika tidak layak mengelurkan kata-kata itu, karena rakyatnya menghadap presidennya," kata Said saat dihubungi wartawan, Selasa (17/9/2013).
Dia menjelaskan, buruh terpaksa menggunakan alat pengeras suara saat unjuk rasa, merasa aspirasi yang disampaikan buruh tidak didengar oleh pemerintah. Seharusnya, sambung Said, Pemerintah tidak mempersoalkan penggunaan pengeras suara.
"Harusnya bukan tentang penggunaaan speakernya yang dipersoalkan, harusnya bagaimana pemerintah menanggapi keinginan buruh yang menjadi tuntutannya," tukasnya.
Sperti diberitakan sebelumnya, sksi unjuk rasa yang digelar para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan, dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin 16 September 2013 kemarin.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai, secara etika pernyataan SBY tidak tepat. Menurutnya, buruh berdemo karena ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
"Secara etika tidak layak mengelurkan kata-kata itu, karena rakyatnya menghadap presidennya," kata Said saat dihubungi wartawan, Selasa (17/9/2013).
Dia menjelaskan, buruh terpaksa menggunakan alat pengeras suara saat unjuk rasa, merasa aspirasi yang disampaikan buruh tidak didengar oleh pemerintah. Seharusnya, sambung Said, Pemerintah tidak mempersoalkan penggunaan pengeras suara.
"Harusnya bukan tentang penggunaaan speakernya yang dipersoalkan, harusnya bagaimana pemerintah menanggapi keinginan buruh yang menjadi tuntutannya," tukasnya.
Sperti diberitakan sebelumnya, sksi unjuk rasa yang digelar para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), di depan Istana Kepresidenan, dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kritikan itu dilontarkan SBY saat menerima kedatangan pimpinan DPR RI di kantor Presiden, Jakarta, Senin 16 September 2013 kemarin.
Klik di sini untuk berita selengkapnya.
(stb)