Final Miss World digelar di Bali

Senin, 16 September 2013 - 15:03 WIB
Final Miss World digelar di Bali
Final Miss World digelar di Bali
A A A
Sindonews.com - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo secara resmi mengumumkan seluruh pelaksanaan Miss World 2013 akan dipusatkan di Bali. Meski kecewa, Hary tetap menghormati keputusan pemerintah membatalkan malam final Miss World 2013 di Sentul, Bogor.

Pengumuman pemindahan lokasi malam puncak Miss World 2013 tersebut disampaikan Hary Tanoesoedibjo di Gedung MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2013).

Hadir dalam acara tersebut, Pemimpin Redaksi RCTI Arief Suditomo, Direktur Corporate Affairs RCTI Syafril Nasution, Managing Director MNCTV Nana Putra, dan Managing Director RCTI Kanti Mirdiati, dan Direktur PT Global Mediacom Tbk Budi Rustanto.

Dalam kesempatan ini, Hary menjelaskan pemindahan lokasi malam final dilaksanakan dan dilakukan sesuai ketentuan keputusan pemerintah.

“Tentunya kami paham. Selaku MNC maupun seluruh panitia yang terlibat, sebagai warga negara yang baik, kami pun akan mengikuti. Artinya, sejak kedatangan kontestan maupun seluruh kru atau siapa pun yang terlibat dari luar negeri yang ada di sini, kedatangan mereka di Bali, sampai dengan acara Miss World hingga 28 September, seluruhnya akan dilaksanakan di Bali,” tutur Hary.

Tentu dengan keputusan pembatalan dari pemerintah, Hary menyampaikan rasa kecewa. Pasalnya, perencanaan Miss World yang dihelat di Bali sudah dilakukan cukup lama, kurang lebih tiga tahun. Padahal, panitia penyelenggara, yakni MNC Group, sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah.

“Pihak pemerintah juga sudah tahu, sudah disampaikan, dan dikomunikasikan. Bahkan, diharapkan bisa dilakukan kerja sama,” jelas suami dari Founder Miss Indonesia Liliana Tanoesoedibjo ini.

Selama tiga tahun, lanjut Hary, MNC Group sudah melakukan persiapan agar Miss World 2013 bisa dilaksanakan di Bali, demi mengangkat citra bangsa dan negara Indonesia. Menurutnya, ajang Miss World merupakan perhelatan terbesar yang diliput oleh media luar negeri, di mana melibatkan 129 kontestan dan disiarkan hampir 169 di seluruh dunia.

“Belum pernah ada event di Indonesia yang diliput hampir seluruh dunia. Tentunya dengan harapan budaya pariwisata dan terkait dengan Indonesia bisa terangkat di sini,” tambahnya.

Di samping itu, sambung Hary, panitia Miss World sudah menyesuaikan syarat dan prasyarat yang diminta sejak awal dengan meniadakan pakaian bikini.

“Sesuai dengan prasyarat yang kami minta dari awal sejak Miss World ini, direncanakan memenuhi norma-norma yang kita hormati, antara lain pakaian yang dipergunakan juga merupakan buatan perancang mode dalam negeri. Dengan melibatkan dan memaksimalkan desainer-desainer Indonesia, tentu benefit yang lain banyak sekali,” papar Hary.

Hary mengamati jumlah kunjungan pariwisata di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Justru dengan ajang Miss World ini bisa untuk mendokrak wisatawan asing ke Indonesia.

“Kini jumlah turis di Indonesia hanya 8 juta. Kalau tidak salah, Malaysia dengan penduduk 29 juta jiwa, jumlah turis asingnya bisa lebih dari 20 juta. Ini dua kali tantangan bagi Indonesia untuk memperkenalkan Indonesia ke luar,” tambahnya.

Oleh karena itu, Hary khawatir, jangan sampai keputusan pemerintah terkait pemindahan malam final Miss World Bali berdampak negatif.

“Yang saya khawatirkan, jangan sampai ini berdampak berlebih-lebihan terhadap perspektif persepsi di masyarakat di negeri tercinta ini. Saya harapkan jangan sampai menciptakan rasa insecurity, jangan sampai dianggap Indonesia kurang nyaman dan aman soal kepastian hukum,” kata pria kelahiran Surabaya, 26 September 1965 ini.

Hary menambahkan, sejak awal pelaksanaan Miss World sudah disesuaikan dengan hukum yang berlaku di Indonesia, tentunya pihak penyelenggara sudah menyesuaikan norma-norma ketimuran.

“Kalau saya lihat, Miss World ini sudah sesuai dengan aturan hukum, tapi saya sayangkan (dibatalkan). Sebagai warga negara yang baik, kita hormati dan akan ikuti,” tutupnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7427 seconds (0.1#10.140)