Bos PT Zerotech Nusantara lindungi Rudi Rubiandini
A
A
A
Sindonews.com - Bos PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta melindungi tersangka kasus suap mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Hal tersebut tampak saat dia usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar lima jam. Febri tampak keluar Gedung KPK pukul 15.35 WIB didampingi salah satu koleganya. Pria yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam itu langsung lari menuruni tangga gedung KPK. Dikonfirmasi soal pemeriksaannya, Febri langsung kabur.Dengan menenteng map kuning, Febri berusaha menghindari wartawan.
Aksi kejar-kejaran dengan wartawan pun terjadi. Sesaat setelah sampai di Jalan HR Rasuna Said, Febri celingak-celinguk melihat mobil. Tapi wartawan kembali menghalanginya. Kemudian, dia memilih menaiki jembatan penyebrangan Kuningan Madya. SINDO yang sedari awal mengejar Febri langsung menanyakan soal perkenalannya dengan tersangka Rudi dan Ardi di padang Golf.
Pasalnya National Handicap System Febri tercatat dengan nomor register IGA-094937601. Disinggung soal peran sentral Rudi dalam kasus suap pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan SKK Migas, Febri dengan muka datar berusah menampik. "Maaf saya enggak komentar," ungkapnya singkat sambil menghindari kejaran wartawan.
Dikonfirmasi soal bagaimana hubungan kerja sama perusahaannya dengan SKK Migas, Febri langsung menghindar. Di atas jembatan SINDO kembali menanyakan soal pertemuannya dengan Rudi di padang golf, lagi-lagi dia menghindar. Sambil berlari, Febri berusaha menuruni jembatan penyebrangan. Dikonfirmasi apakah dia hanya sebagai saksi untuk satu tersangka atau saksi untuk Rudi dan Ardi, dia menjawab singkat. "Saya enggak komentar," kilahnya.
Febri yang sudah dicegah tangkal (cekal) oleh KPK sejak tanggal 28 Agustus 2013 itu kembali mencari-cari kendaraan. Seorang tukang ojek yang menawarinya, pun tak jadi. Empat wartawan langsung menutupinya. Febri langsung berlari ke depan Wisma Bakri 2. Dikonfirmasi ulang soal materi pemeriksaan, sebagai saksi apa, dan bagaimana proses tender di SKK Migas, dia kembali menampik.
"Enggak, saya enggak komentar," kilahnya samil berjalan menelusuri jalan sambil ditemani koleganya yang mendampinginya dari KPK.
Tak lama kemudian sebuah mobil sedan hitam yang menjemputnya berhenti di depan Gedung Wisma Kodel. Bersama koleganya, Febri langsung meninggalkan SINDO dan satu wartawan lain yang sedari awal mengejarnya selama hampir 15 menit.
PT Zerotech Nusantara, ternyata sudah menjadi rekanan Kementerian ESDM sejak tahun 2011 lalu. PT Zerotech Nusantara masuk dalam daftar perusahaan penunjang migas tercatat sebagai daftar jasa penunjang migas dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) No 27/2008 tentang bidang usaha jasa konstruksi. Perusahaan tersebut menyedikan tenaga kerja pemboran, kerja ulang dan perawatan sumur.
Di website Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta tercatat perusahaan Febri ini sudah terdaftar sejak 10 Maret 2008 di Kadin Jakarta.
Dari informasi yang dihimpun SINDO, PT Zerotech Nusantara eksis di dunia energi sejak 1998. Perusahaan ini beralamat di Kemang Selatan XII No A3, Arco Raya Buntu Cipete, Jakarta Selatan.
Dalam kasus ini, KPK sudah mencegah enam orang. Mereka yakni, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, Iwan Ratman, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bidang Pengendalian Komersil SKK Migas Popi Ahmad Nafis, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Kondesat Bidang Pengendalian Komersial SKK Migas Agoes Sapto Rahardjo.
Presiden Direktur PT Parna Raya Grup Artha Meris Simbolon, bos PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno.
Hal tersebut tampak saat dia usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar lima jam. Febri tampak keluar Gedung KPK pukul 15.35 WIB didampingi salah satu koleganya. Pria yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam itu langsung lari menuruni tangga gedung KPK. Dikonfirmasi soal pemeriksaannya, Febri langsung kabur.Dengan menenteng map kuning, Febri berusaha menghindari wartawan.
Aksi kejar-kejaran dengan wartawan pun terjadi. Sesaat setelah sampai di Jalan HR Rasuna Said, Febri celingak-celinguk melihat mobil. Tapi wartawan kembali menghalanginya. Kemudian, dia memilih menaiki jembatan penyebrangan Kuningan Madya. SINDO yang sedari awal mengejar Febri langsung menanyakan soal perkenalannya dengan tersangka Rudi dan Ardi di padang Golf.
Pasalnya National Handicap System Febri tercatat dengan nomor register IGA-094937601. Disinggung soal peran sentral Rudi dalam kasus suap pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan SKK Migas, Febri dengan muka datar berusah menampik. "Maaf saya enggak komentar," ungkapnya singkat sambil menghindari kejaran wartawan.
Dikonfirmasi soal bagaimana hubungan kerja sama perusahaannya dengan SKK Migas, Febri langsung menghindar. Di atas jembatan SINDO kembali menanyakan soal pertemuannya dengan Rudi di padang golf, lagi-lagi dia menghindar. Sambil berlari, Febri berusaha menuruni jembatan penyebrangan. Dikonfirmasi apakah dia hanya sebagai saksi untuk satu tersangka atau saksi untuk Rudi dan Ardi, dia menjawab singkat. "Saya enggak komentar," kilahnya.
Febri yang sudah dicegah tangkal (cekal) oleh KPK sejak tanggal 28 Agustus 2013 itu kembali mencari-cari kendaraan. Seorang tukang ojek yang menawarinya, pun tak jadi. Empat wartawan langsung menutupinya. Febri langsung berlari ke depan Wisma Bakri 2. Dikonfirmasi ulang soal materi pemeriksaan, sebagai saksi apa, dan bagaimana proses tender di SKK Migas, dia kembali menampik.
"Enggak, saya enggak komentar," kilahnya samil berjalan menelusuri jalan sambil ditemani koleganya yang mendampinginya dari KPK.
Tak lama kemudian sebuah mobil sedan hitam yang menjemputnya berhenti di depan Gedung Wisma Kodel. Bersama koleganya, Febri langsung meninggalkan SINDO dan satu wartawan lain yang sedari awal mengejarnya selama hampir 15 menit.
PT Zerotech Nusantara, ternyata sudah menjadi rekanan Kementerian ESDM sejak tahun 2011 lalu. PT Zerotech Nusantara masuk dalam daftar perusahaan penunjang migas tercatat sebagai daftar jasa penunjang migas dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) No 27/2008 tentang bidang usaha jasa konstruksi. Perusahaan tersebut menyedikan tenaga kerja pemboran, kerja ulang dan perawatan sumur.
Di website Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta tercatat perusahaan Febri ini sudah terdaftar sejak 10 Maret 2008 di Kadin Jakarta.
Dari informasi yang dihimpun SINDO, PT Zerotech Nusantara eksis di dunia energi sejak 1998. Perusahaan ini beralamat di Kemang Selatan XII No A3, Arco Raya Buntu Cipete, Jakarta Selatan.
Dalam kasus ini, KPK sudah mencegah enam orang. Mereka yakni, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, Iwan Ratman, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bidang Pengendalian Komersil SKK Migas Popi Ahmad Nafis, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Kondesat Bidang Pengendalian Komersial SKK Migas Agoes Sapto Rahardjo.
Presiden Direktur PT Parna Raya Grup Artha Meris Simbolon, bos PT Zerotech Nusantara Febri Prasetyadi Soeparta, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno.
(lal)