HUT ke-68 DPR RI, pekerjaan rumah anggota dewan menumpuk
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menginjak usia yang ke-68 tahun sejak dibentuk pada 29 Agustus 1945.
Kurang dari satu tahun lagi, tugas para wakil rakyat ini pun akan habis, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan termasuk mengenai program legislasi nasional (prolegnas) yang masih menumpuk.
Di tahun 2013, anggota dewan harus menuntaskan 70 rancangan undang-undang (RUU) ditambah lima RUU kumulatif terbuka, namun pekerjaan mereka ini harus bisa dipastikan tak akan terganggu di tahun politik menjelang Pemilu 2014.
Ketua DPR RI Marzuki Alie pun dijadwalkan akan membaca pidatonya di hari jadi lembaganya itu pada Sidang Paripurna hari ini. Tak hanya itu, politikus Partai Demokrat ini akan menyampaikan laporan kinerja DPR RI tahun sidang 2012 hingga 2013.
Sekadar informasi, sebelum adanya DPR pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan Penjajah Belanda yang dinamakan Volksraad.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda mengakhiri masa penjajahan selama 350 tahun di Indonesia. Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang mengakibatkan keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi, dan bangsa Indonesia memasuki masa perjuangan kemerdekaan.
Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai hari lahir DPR RI.
Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan yang antara lain: Ketua Mr Kasman Singodimedjo, Wakil Ketua I Mr Sutardjo Kartohadikusumo, Wakil Ketua II Mr J Latuharhary, Wakil Ketua III Adam Malik.
Kurang dari satu tahun lagi, tugas para wakil rakyat ini pun akan habis, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan termasuk mengenai program legislasi nasional (prolegnas) yang masih menumpuk.
Di tahun 2013, anggota dewan harus menuntaskan 70 rancangan undang-undang (RUU) ditambah lima RUU kumulatif terbuka, namun pekerjaan mereka ini harus bisa dipastikan tak akan terganggu di tahun politik menjelang Pemilu 2014.
Ketua DPR RI Marzuki Alie pun dijadwalkan akan membaca pidatonya di hari jadi lembaganya itu pada Sidang Paripurna hari ini. Tak hanya itu, politikus Partai Demokrat ini akan menyampaikan laporan kinerja DPR RI tahun sidang 2012 hingga 2013.
Sekadar informasi, sebelum adanya DPR pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan Penjajah Belanda yang dinamakan Volksraad.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda mengakhiri masa penjajahan selama 350 tahun di Indonesia. Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang mengakibatkan keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi, dan bangsa Indonesia memasuki masa perjuangan kemerdekaan.
Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai hari lahir DPR RI.
Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan yang antara lain: Ketua Mr Kasman Singodimedjo, Wakil Ketua I Mr Sutardjo Kartohadikusumo, Wakil Ketua II Mr J Latuharhary, Wakil Ketua III Adam Malik.
(lal)