Soal pilihan politik, masyarakat cenderung pragmatis

Selasa, 27 Agustus 2013 - 06:59 WIB
Soal pilihan politik, masyarakat cenderung pragmatis
Soal pilihan politik, masyarakat cenderung pragmatis
A A A
Sindonews.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, sistem pemilihan umum (pemilu) saat, ini membuat menguatnya individu dibanding peran partai sendiri.

“Sekarang tidak berbasis partai tetapi berbasis orang. Saya sependapat soal rekruitmen. Pengusaha, jenderal, ulama masuk partai. Politikus mana?,” katanya, dalam Dialog Empat Pilar yang bertema Pengamalan Nilai-Nilai 4 Pilar dalam Meredam Berbagai Konflik di Tubuh NKRI di Gedung MPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2013).

Dia mengatakan, tidak hanya sistem pemilu, melainkan perilaku masyarakat juga menjadi salah satu faktor tingginya biaya politik. Masyarakat saat ini juga cenderung pragmatis dan memiliki loyalitasnnya rendah.

“Masyarakat mengajukan proposal untuk membangun apalah. Ini terjadi dan ini transaksi. Saya punya basis kuat. Namun di pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tidak ada jaminan masyarakat bisa loyal. Belum tentu masyarakat memilih calon yang partai saya usung,” ucapnya.

Menurutnya, merawat konstituen dalam waktu lama memang cukup luar biasa. Belum lagi untuk misalkan masalah kampanye yang juga membutuhkan biaya. “Uang untuk membeli spanduk, untuk pasang, belum lagi uang untuk jaga agar spanduk tidak hilang,” ujarnya.

Dia mengaku tidak tahu akar persoalan hal tersebut. Namun menurutnya partai juga merasa lelah secara fisik maupun psikis. “Saya tidak tahu akarnya. Apakah sistemnya,” tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8184 seconds (0.1#10.140)