KPK akan periksa Direktur Kernel Oil Singapura

Kamis, 22 Agustus 2013 - 09:47 WIB
KPK akan periksa Direktur...
KPK akan periksa Direktur Kernel Oil Singapura
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan memeriksa Direktur Kernel Oil Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaithong, terkait kasus dugaan suap dalam pengelolaan kegiatan hulu Migas di lingkungan Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

"Widodo itu sangat terbuka untuk diperiksa sebagai saksi. Selasa 20 Agustus kemarin, saya dengar di sebuah TV, ada pernyataan bahwa dia siap membantu KPK kalau keterangannya diperlukan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Informasi yang ditemukan menyebutkan, sebelum penyerahan uang dari Simon ke Ardi dan Ardi ke Rudi ada pertemuan penting di awal Juli 2013 di Singapura, di sebuah hotel megah. Dalam pertemuan tersebut, mereka melakukan pembahasan yang sangat serius mengenai rencana tender minyak mentah di SKK Migas, dan kesepakatan pemberian uang.

Sementara Simon menunggu di luar ruang pertemuan. Bahkan, setelah itu, Widodo dan Rudi diduga sempat bertemu di Jakarta, sebelum dan pasca penyerahan pertama uang suap USD300.000.

Johan yang dikonfirmasi soal pertemuan itu mengaku belum mengetahuinya. Dia mesti menanyakan dulu ke penyidik yang menangani kasus suap ini.

"Nanti saya coba cek, saya coba konfirmasi dulu ke penyidik. Karena saya tidak difidding soal materi," tandasnya.

Sebelumnya, kuasa hukum pimpinan Kernel Oil Indonesia Simon Gunawan Tanjaya, Junimart Girsanga menyatakan, uang USD700 ribu yang diberikan Simon benar untuk Deviardi.

Uang tersebut dititipkan Widodo ke Simon untuk diserahkan ke Ardi. Penyerahannya dua tahap. Pertama sebelum lebaran USD300 ribu, kedua USD400 setelah lebaran.

Dia menjelaskan, saat itu kliennya sempat menolak permintaan Widodo. Bahkan mempertanyakan mengapa menitip kepadanya. Dia meralat bahwa uang USD700.000 sebagai pemulusan ekspansi bisnis di SKK Migas.

Padahal satu haru sebelumnya, Simon melalui Junimart mengaku uang itu untuk ekspansi bisnis. Dia membenarkan, soal ekspansi bisnis itu merupakan keterangan Simon saat diperiksa Senin (19/8/2013) lalu.

"Ternyata bukan untuk ekspansi. Jadi itu faktanya. Tidak tahu. Saya tidak berhak menjawab itu. Ya boleh saja dong (keterangan berubah-ubah) dalam pemeriksaan, itu kan bisa saja. inilah dampak kalau seorang saksi tidak bisa didampingi oleh Pengacara. Orang bisa berubah-rubah semuanya," jelasnya.

Dia menyampaikan, Widodo telah mengklarifikasi secara utuh dan menyatakan punya bukti. Bahkan ada rekaman CCTV. Pihak Kernel Oil sudah melaporkan masalah permintaan uang Ardi ke kepolisian Singapura.

Dia mengklaim ada sesuatu yang tidak beres dalam konteks Deviardi dalam kasus ini. Tapi dia belum mengetahuinya. "Pak Wid mengatakan mereka siap bekerjasama dengan KPK untuk membuka tabir ini. Makanya saya minta ke KPK untuk menelisik lebih detail siapa ini Deviardi," imbuhnya.

Dia menjelaskan, Simon pernah bertemu dengan Ardi sebanyak tiga kali. Pertama perkenalan. Kedua dan ketiga penyerahan uang. Perkenalan pertama dua tersangka itu terjadi di kantor Kernel Oil Indonesia di SCBD, Jakarta yang dikenalkan langsung oleh Widodo.

Tetapi dia tidak mau menyimpulkan seberapa dekat hubungan tersangka Ardi dengan Kernel Oil. "Makanya ini yang harus dibuka. Tentang hubungan Widodo dan Deviardi, saya tidak terlalu tahu dengan detail. Akan tetapi Widodo mengatakan, dia pernah beberapa kali bertemu dengann (tersangka) Rudi. Itu saja," tandasnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)