SBY ajak bawahannya untuk pelajari Diaspora
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, bahwa Pemerintah perlu lebih teliti mempelajari potensi Diaspora.
Hal itu disampaikan SBY saat membuka Kongres kedua Diaspora Indonesia, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
"Disini, saya meminta seluruh jajaran Pemerintah untuk 'diaspora minded', selalu proaktif dan responsif terhadap tawaran kerjasama dan jeli menangkap peluang yang diulurkan oleh diaspora. Pemerintah perlu lebih teliti mempelajari potensi diaspora," ujar SBY dalam sambutannya di Kongres kedua Diaspora Indonesia di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Dalam kesempatan itu, SBY mengklaim telah menginstruksikan kapasitas kantor Desk Diaspora Indonesia dapat terus ditingkatkan, baik dari segi personel, anggaran dan perangkat. Hal itu agar dapat membantu melayani jutaan Diaspora Indonesia.
"Namun kebijakan Diaspora Pemerintah akan gagal kalau hanya bersifat sektoral saja," katanya.
SBY juga mengaku senang sekali bahwa Diaspora Indonesia dari Belanda, kini sedang aktif menjalin kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta untuk membangun inovasi 'kampung vertikal' yang hijau dan ramah lingkungan.
Seperti diketahui, profil diaspora Indonesia adalah sebagai suatu komunitas global yang besar, yang terdiri dari ratusan komunitas yang tersebar di berbagai kota, negara dan benua, yang jumlah totalnya mungkin sebanding dengan penduduk kota Jakarta.
Ditambahkan SBY, Diaspora Indonesia yang walaupun sangat beraneka-ragam, namun umumnya mempunyai ikatan batin dengan Indonesia.
Lebih lanjut dia menuturkan, Diaspora Indonesia sebagai suatu komunitas dinamis yang padat ilmu, padat modal, padat jaringan, padat budaya dan padat karya.
Hal itu disampaikan SBY saat membuka Kongres kedua Diaspora Indonesia, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
"Disini, saya meminta seluruh jajaran Pemerintah untuk 'diaspora minded', selalu proaktif dan responsif terhadap tawaran kerjasama dan jeli menangkap peluang yang diulurkan oleh diaspora. Pemerintah perlu lebih teliti mempelajari potensi diaspora," ujar SBY dalam sambutannya di Kongres kedua Diaspora Indonesia di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Dalam kesempatan itu, SBY mengklaim telah menginstruksikan kapasitas kantor Desk Diaspora Indonesia dapat terus ditingkatkan, baik dari segi personel, anggaran dan perangkat. Hal itu agar dapat membantu melayani jutaan Diaspora Indonesia.
"Namun kebijakan Diaspora Pemerintah akan gagal kalau hanya bersifat sektoral saja," katanya.
SBY juga mengaku senang sekali bahwa Diaspora Indonesia dari Belanda, kini sedang aktif menjalin kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta untuk membangun inovasi 'kampung vertikal' yang hijau dan ramah lingkungan.
Seperti diketahui, profil diaspora Indonesia adalah sebagai suatu komunitas global yang besar, yang terdiri dari ratusan komunitas yang tersebar di berbagai kota, negara dan benua, yang jumlah totalnya mungkin sebanding dengan penduduk kota Jakarta.
Ditambahkan SBY, Diaspora Indonesia yang walaupun sangat beraneka-ragam, namun umumnya mempunyai ikatan batin dengan Indonesia.
Lebih lanjut dia menuturkan, Diaspora Indonesia sebagai suatu komunitas dinamis yang padat ilmu, padat modal, padat jaringan, padat budaya dan padat karya.
(stb)