Sebagai dosen terbaik, Rudi coreng almamater ITB
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung masih menunggu keterangan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengenai status Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini yang ditangkap, Selasa 13 Agustus 2013 malam.
Pramono mengatakan, jika pada akhirnya Rudi ditetapkan sebagai tersangka dengan kasus dugaan penerimaan suap, maka hal itu ikut mencoreng dunia akademisi.
"Kalau betul wajah birokrasi dan akademisi kita tercoreng, karena Rudi merupakan profesor dan guru besar di bidang itu, dan dosen terbaik ITB (Institut Teknologi Bandung) ini bisa mencoreng akademisi," kata Pramono di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013).
Seperti diketahui, Rudi pernah menjadi dosen di ITB dan saat menjadi dosen, Rudi pernah menerima penghargaan sebagai dosen teladan ITB tahun 1994 dan 1998. Selama karirnya itu, dia pernah meraih sejumlah prestasi di bidang energi.
Prestasi itu antara lain, menghasilkan tujuh peralatan bidang penelitian teknik minyak dan gas bumi. menghasilkan temuan semen yang mampu mengembang, menghasilkan sekira 30 software dalam bidang teknik minyak dan pernah memimpin tim penghentian semburan lumpur di sumur Petrokimia Gresik dalam waktu empat hari.
Rudi juga tak asing di kalangan industri minyak dan gas di Indonesia. Sebelum jadi Kepala SKK Migas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Rudi sebagai Wakil Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012 lalu.
Sebelumnya, Rudi serta lima orang lainnya ditangkap penyidik KPK atas dugaan suap. Rudi diduga menerima suap sebesar USD700 ribu. Menurut informasi yang dihimpun Sindonews, Rudi menerima suap dua kali. Pertama menerima USD300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD400 ribu.
Selain uang ratusan ribu dolar, saat operasi tangkap tangan, KPK berhasil menyita motor gede (moge) merek BMW, tas berwarna hitam dan sejumlah dokumen lainnya yang terbungkus kardus yang diduga alat bukti lainnya.
Pramono mengatakan, jika pada akhirnya Rudi ditetapkan sebagai tersangka dengan kasus dugaan penerimaan suap, maka hal itu ikut mencoreng dunia akademisi.
"Kalau betul wajah birokrasi dan akademisi kita tercoreng, karena Rudi merupakan profesor dan guru besar di bidang itu, dan dosen terbaik ITB (Institut Teknologi Bandung) ini bisa mencoreng akademisi," kata Pramono di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013).
Seperti diketahui, Rudi pernah menjadi dosen di ITB dan saat menjadi dosen, Rudi pernah menerima penghargaan sebagai dosen teladan ITB tahun 1994 dan 1998. Selama karirnya itu, dia pernah meraih sejumlah prestasi di bidang energi.
Prestasi itu antara lain, menghasilkan tujuh peralatan bidang penelitian teknik minyak dan gas bumi. menghasilkan temuan semen yang mampu mengembang, menghasilkan sekira 30 software dalam bidang teknik minyak dan pernah memimpin tim penghentian semburan lumpur di sumur Petrokimia Gresik dalam waktu empat hari.
Rudi juga tak asing di kalangan industri minyak dan gas di Indonesia. Sebelum jadi Kepala SKK Migas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Rudi sebagai Wakil Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012 lalu.
Sebelumnya, Rudi serta lima orang lainnya ditangkap penyidik KPK atas dugaan suap. Rudi diduga menerima suap sebesar USD700 ribu. Menurut informasi yang dihimpun Sindonews, Rudi menerima suap dua kali. Pertama menerima USD300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD400 ribu.
Selain uang ratusan ribu dolar, saat operasi tangkap tangan, KPK berhasil menyita motor gede (moge) merek BMW, tas berwarna hitam dan sejumlah dokumen lainnya yang terbungkus kardus yang diduga alat bukti lainnya.
(maf)