Pengamat: Jumhur Hidayat modal nekat doang
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat dinilai tak bermodalkan apa-apa untuk maju sebagai calon Presiden (Capres) di Pemilu 2014. Bahkan, Jumhur dinilai terlalu nekat.
"Jumhur cuma modal nekat doang," ujar Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens kepada Sindonews, Selasa (6/8/2013) malam.
Boni pun mengaku enggan memberikan komentar lebih jauh terkait keinginan Jumhur untuk menjadi peserta konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat.
"Sudahlah, enggak usah diseriusin. Enggak usah saya komentar lagi ya. Saya enggak tertarik dan enggak merasa penting komentari Jumhur,"cetusnya.
"Lebih pas kita bahas, Hary Tanoesoedibjo dipasangkan dengan Jokowi kalau Partai Hanura tidak meraih di atas 10 persen pileg. Jokowi-HT. Nah, aku pengamat dan peramal. Dulu aku ramal Jokowi dengan Ahok, jadi lho," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengaku siap mengikut konvensi penjaringan calon Presiden (Capres) Partai Demokrat nantinya.
"Saya Moh Jumhur Hidayat menyatakan siap untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat bila memang peluang menjadi peserta konvensi itu terbuka untuk saya,"ujar Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat saat konferensi pers di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
Dia menambahkan bahwa beberapa bulan terakhir ini, ruang politik media telah dipenuhi dengan apa yang disebut konvensi Partai Demokrat. Mengenai hal itu, kata dia, berbagai spekulasi bermunculan diantaranya tentang bagaimana tata cara mengikuti konvensi, apakah diundang atau diadakah pendaftaran terbuka serta siapa-siapa saja yang akan menjadi peserta konvensi.
Lebih lanjut dia mengatakan, adanya harapan-harapan baru yang muncul serta adanya kecurigaan-kecurigaan yang dimunculkan semakin menambah ramainya ruang pemberitaan politik ditanah air.
"Ternyata, spekulasi itupun akhirnya menimpa diri saya, karena berbagai kalangan dibeberapa wilayah tanah air telah secara bersungguh-sungguh mendorong saya untuk ikut dalam konvensi itu,"imbuhnya.
"Jumhur cuma modal nekat doang," ujar Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens kepada Sindonews, Selasa (6/8/2013) malam.
Boni pun mengaku enggan memberikan komentar lebih jauh terkait keinginan Jumhur untuk menjadi peserta konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat.
"Sudahlah, enggak usah diseriusin. Enggak usah saya komentar lagi ya. Saya enggak tertarik dan enggak merasa penting komentari Jumhur,"cetusnya.
"Lebih pas kita bahas, Hary Tanoesoedibjo dipasangkan dengan Jokowi kalau Partai Hanura tidak meraih di atas 10 persen pileg. Jokowi-HT. Nah, aku pengamat dan peramal. Dulu aku ramal Jokowi dengan Ahok, jadi lho," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengaku siap mengikut konvensi penjaringan calon Presiden (Capres) Partai Demokrat nantinya.
"Saya Moh Jumhur Hidayat menyatakan siap untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat bila memang peluang menjadi peserta konvensi itu terbuka untuk saya,"ujar Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat saat konferensi pers di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
Dia menambahkan bahwa beberapa bulan terakhir ini, ruang politik media telah dipenuhi dengan apa yang disebut konvensi Partai Demokrat. Mengenai hal itu, kata dia, berbagai spekulasi bermunculan diantaranya tentang bagaimana tata cara mengikuti konvensi, apakah diundang atau diadakah pendaftaran terbuka serta siapa-siapa saja yang akan menjadi peserta konvensi.
Lebih lanjut dia mengatakan, adanya harapan-harapan baru yang muncul serta adanya kecurigaan-kecurigaan yang dimunculkan semakin menambah ramainya ruang pemberitaan politik ditanah air.
"Ternyata, spekulasi itupun akhirnya menimpa diri saya, karena berbagai kalangan dibeberapa wilayah tanah air telah secara bersungguh-sungguh mendorong saya untuk ikut dalam konvensi itu,"imbuhnya.
(kri)