Jalur Pantura jadi proyek abadi Kementerian PU

Senin, 22 Juli 2013 - 05:04 WIB
Jalur Pantura jadi proyek abadi Kementerian PU
Jalur Pantura jadi proyek abadi Kementerian PU
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mengendus adanya potensi dugaan korupsi dalam perbaikan infrastruktur jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) tersebut. Kecurigaan yang sama juga dilontarkan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

Fitra bahkan tak ragu menyebut proyek Pantura sebagai proyek Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Ia beralasan, karena selama lima tahun terakhir, jalur yang mengalami perbaikan selalu di tempat yang sama.

"Mengapa Fitra menyebutnya proyek abadi, karena perbaikan selama lima tahun terakhir jalurnya itu-itu saja. Titiknya antara Karawang, Losari hingga Cirebon," kata Direktur Advokasi dan Investigasi Fitra Ucok Sky Khadafi kepada Sindonews, Minggu (21/7/2013) malam.

Ia mencium, potensi penyimpangan besar kemungkinan dari kekurangan volume pekerjaan, bisa kekurangan volume lebar atau volume panjangnya. Selain itu, bisa disebabkan mutu aspal yang rendah atau bahan-bahan material yang tidak berkualitas.

"Sehingga membuat jalan gampang terkelupas ketika muatan kendaraan melebihi tonase, dan ketika hujan turun aspal yang digunakan kelihatan berkualitas jelek," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Winarno, enggan mengomentari dugaan korupsi perbaikan jalan jalur pantai utara (Pantura).

"Itu saya no comment, saya tidak mengerti," ujar Winarno usai diskusi Sindo Radio, di Jakarta, Sabtu 20 Juli 2013.

Dia menegaskan, penanganan jalur pantura sama seperti jalur lainnya, pasalnya dari Rp30 triliun anggaran perbaikan, Rp1 triliun dialokasikan ke jalur Pantura.

Winarno menduga, masyarakat menilai ada yang tidak benar atau penyelewengan karena penanganan perbaika membuat macet. Dia kembali menegaskan, perbaikan pantura sama dengan jalur yang lain.

"Cuma karena penanganan yang menimbulkan kemacetan, lalu membuat orang mengira ada sesutau yang tidak benar, padahal penangannya sama," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7470 seconds (0.1#10.140)