Jam terbang tinggi jaga elektabilitas Golkar
A
A
A
Sindonews.com - Survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan jika pemilihan umum (Pemilu) dilakukan sekarang, maka Partai Golkar akan keluar menjadi pemenang.
Partai yang diketuai Aburizal Bakrie (ARB) tersebut berpotensi menang karena iklan layanan Partai Golkar di media cukup mempengaruhi tingkat elektabilitas partai.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menilai, iklan ARB di televisi sedikit banyak punya efek terhadap Golkar. Menurutnya, terangkatnya elektabilitas Golkar karena sedikitnya kasus yang menimpa kader partai berlambang beringin ini.
"Tapi yang tak bisa dilupakan dalam menggerek elektabilitas Golkar adalah posisinya yang relatif tak bermasalah dibandingkan dengan dua partai besar lainnya, Partai Demokrat dan PDIP yang beberapa kadernya tersangkut korupsi. Gaungnya enggak sebesar Partai Demokrat," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (17/7/2013).
Sebagai partai lama, kata Bakir, Partai Golkar punya struktur kepartaian yang relatif lebih konsolidatif dibandingkan 11 partai lainnya yang menjadi peserta Pemilu 2014.
"Sehingga, Golkar cenderung lebih aman dari goncangan politik atau diserang lawan politiknya. Pengalaman dan jam terbang tinggi membuat mereka lebih solid dan konsolidatif. Ini sangat menguntungkan Golkar dalam menjaga elektabilitas," jelasnya.
Sebelumnya, LSN menyebutkan Partai Golkar berpotensi menang karena gencarnya iklan layanan Partai Golkar di media cukup mempengaruhi tingkat elektabilitas partai.
"Karena Golkar salah satu partai yang terlihat peduli terhadap kepentingan-kepentingan rakyat dengan cara melakukan pencitraan di media yang cukup maksimal, melalui iklan kerakyatan ARB (Aburizal Bakrie)," kata Peneliti LSN Dipa Pradipta di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa 16 Juli 2013.
Hasil penelitian LSN menyebutkan, strategi Partai Golkar yang telah melakukan iklan layanan politik di media cukup melambungkan tingkat kepercayaan publik terhadap penawaran program partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Iklan yang dilihatkan di televisi yang paling utama itu yang meningkatkan elektabilitas Golkar di mata publik. Karena masyarakat kita kebanyakan mendapat informasi melalui media televisi," ujarnya.
Berikut prediksi LSN tentang perolehan parpol jika pemilu dilaksanakan saat sekarang. Untuk lima besar, Golkar menempati peringkat pertama dengan raihan poin sebesar 19,7 persen, disusul PDIP sebesar 18,3 persen, di urutan ketiga Gerindra memperoleh 13,9 persen, Hanura di urutan keempat dengan perolehan 6,9 persen, dan Partai Demokrat turun di urutan kelima sebesar 6,1 persen.
Selanjutnya, diisi oleh PKB (4,8 persen), NasDem (4,6 persen), PPP (4,3 persen), PAN (3,8 persen), PKS (3,8 persen) dan PBB (1,4 persen). Dari 10 besar partai tersebut, sebesar 11,9 persen publik mengaku tidak memilih (Undecided).
Partai yang diketuai Aburizal Bakrie (ARB) tersebut berpotensi menang karena iklan layanan Partai Golkar di media cukup mempengaruhi tingkat elektabilitas partai.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menilai, iklan ARB di televisi sedikit banyak punya efek terhadap Golkar. Menurutnya, terangkatnya elektabilitas Golkar karena sedikitnya kasus yang menimpa kader partai berlambang beringin ini.
"Tapi yang tak bisa dilupakan dalam menggerek elektabilitas Golkar adalah posisinya yang relatif tak bermasalah dibandingkan dengan dua partai besar lainnya, Partai Demokrat dan PDIP yang beberapa kadernya tersangkut korupsi. Gaungnya enggak sebesar Partai Demokrat," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (17/7/2013).
Sebagai partai lama, kata Bakir, Partai Golkar punya struktur kepartaian yang relatif lebih konsolidatif dibandingkan 11 partai lainnya yang menjadi peserta Pemilu 2014.
"Sehingga, Golkar cenderung lebih aman dari goncangan politik atau diserang lawan politiknya. Pengalaman dan jam terbang tinggi membuat mereka lebih solid dan konsolidatif. Ini sangat menguntungkan Golkar dalam menjaga elektabilitas," jelasnya.
Sebelumnya, LSN menyebutkan Partai Golkar berpotensi menang karena gencarnya iklan layanan Partai Golkar di media cukup mempengaruhi tingkat elektabilitas partai.
"Karena Golkar salah satu partai yang terlihat peduli terhadap kepentingan-kepentingan rakyat dengan cara melakukan pencitraan di media yang cukup maksimal, melalui iklan kerakyatan ARB (Aburizal Bakrie)," kata Peneliti LSN Dipa Pradipta di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa 16 Juli 2013.
Hasil penelitian LSN menyebutkan, strategi Partai Golkar yang telah melakukan iklan layanan politik di media cukup melambungkan tingkat kepercayaan publik terhadap penawaran program partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Iklan yang dilihatkan di televisi yang paling utama itu yang meningkatkan elektabilitas Golkar di mata publik. Karena masyarakat kita kebanyakan mendapat informasi melalui media televisi," ujarnya.
Berikut prediksi LSN tentang perolehan parpol jika pemilu dilaksanakan saat sekarang. Untuk lima besar, Golkar menempati peringkat pertama dengan raihan poin sebesar 19,7 persen, disusul PDIP sebesar 18,3 persen, di urutan ketiga Gerindra memperoleh 13,9 persen, Hanura di urutan keempat dengan perolehan 6,9 persen, dan Partai Demokrat turun di urutan kelima sebesar 6,1 persen.
Selanjutnya, diisi oleh PKB (4,8 persen), NasDem (4,6 persen), PPP (4,3 persen), PAN (3,8 persen), PKS (3,8 persen) dan PBB (1,4 persen). Dari 10 besar partai tersebut, sebesar 11,9 persen publik mengaku tidak memilih (Undecided).
(kri)