Pramono: Negara kurang empati terhadap peninggalan Bung Karno

Selasa, 16 Juli 2013 - 14:21 WIB
Pramono: Negara kurang empati terhadap peninggalan Bung Karno
Pramono: Negara kurang empati terhadap peninggalan Bung Karno
A A A
Sindonews.com - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung menyayangkan terkait kabar dijualnya rumah yang pernah ditempati proklamator Republik Indonesia, Soekarno alias Bung Karno di sebuah situs jual beli online.

"Saya terus terang tidak tahu. Tapi saya menganggap hal ini menunjukkan kurangnya empati negara atau pemerintah terhadap peninggalan dari tokoh yang dianggap memiliki jasa besar bagi republik. Yang namanya pemerintah cepat ambil sikap untuk ambil alih itu," kata Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Ia pun mendorong pemerintah daerah (Pemda) bersama pihak lainnya untuk lebih peduli terhadap bangunan peninggalan sejarah. "Jadi karena saya baru tahu ini, mudah-mudahan kita bisa dorong lewat lembaga ini untuk pemda atau pemerintah pusat aware terhadap ini," terangnya.

Lanjut dia, sosok Bung Karno bukan lagi milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), namun merupakan kepunyaan bangsa Indonesia sehingga peninggalannya harus dijaga.

"Ini seharusnya negara. Bung Karno bukan milik PDIP, Bung Karno milik bangsa. Kalau hanya milik PDIP terlalu kecil. Sehingga apa yg menjadi milik Bung Karno itu harus menjadi tanggungjawab bangsa untuk merawatnya," tuntasnya.

Sebelumnya, penjualan rumah sekaligus tanah itu dijual melalui situs jual beli online www.tokobagus.com dengan pencarian "Dijual Rumah & Tanah Bersejarah Bung Karno",

Dari hasil kunjungan Sindonews dalam situs tersebut lokasi iklan berada di Daerah Istimewa Yogyakarta bernomor 25823582 dengan alamat rumah Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta dengan luas tanah 4.213 m2 dan luas bangunan 500 m2.

Rumah tersebut dituliskan pernah dijadikan Istana Kepresidenan Darurat Bung Karno saat agresi militer Belandi di Yogyakarta antara tahun 1947-1948. Mereka yang telah melihat penjualan ini pun mencapai 1.956 netter.

Tak hanya itu, untuk meyakinkan pembeli jika rumah tersebut afdalah peninggalan Bung Karno juga dituliskan referensi sumber yakni:

1. Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967, H. Mangil Martowidjojo, Grasindo, Jakarta, 1999
2. Mangi Martowidjojo, "Kepergian Seorang di Belakang Bung Karno' (Kompas 30 Januari 1993)
3. Serangan Fajar Payakumbuh, Emil Salim, (Kompas, 3 Februari 2003).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3737 seconds (0.1#10.140)