Bung Karno tempati rumah itu saat agresi militer
A
A
A
Sindonews.com - Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto meyakini rumah mewah kuno yang dijual di situs jual-beli online tokobagus.com, merupakan rumah hunian Presiden RI pertama Soekarno.
Sidarto yang merupakan mantan ajudan presiden yang akrab dengan sapaan Bung Karno itu mengatakan, jika Bung Karno pernah mengungsi dan menempati rumah beralamatkan di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta, saat agresi militer.
"Itu saya bagian dari situs sejarah diharapkan Pemda memberikan perhatian tempat Bung karno agresi mengungsi di situ beberapa hari, kalau enggak salah Bung Karno tinggal disitu," kata Sidarto di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Lanjut dia, rumah itu ditempati Bung Karno bersama istrinya Fatmawati dan kedua anaknya Guntur dan Megawati Soekarnoputri.
"Dia tinggal sama Bu Fatmawati dan dua anaknya Guntur dan Mega selama Enam bulan, Bung Karno sempat ke Bali Desember, kembali Juni ada Mas Guntur, Mbak Mega lahir di Yogyakarta," terangnya.
Ia pun mendesak agar semua bangunan sejarah yang ditinggalkan pendiri bangsa dijadikan situs bersejarah, bukan lantas diperjual-belikan.
"Semua yang ditinggalkan para pendiri bangsa harus dijadikan situs saya kira memang disitu (tinggal Bung Karno)," tuntasnya.
Sebelumnya, penjualan rumah sekaligus tanah itu dijual melalui situs jual-beli online www.tokobagus.com dengan pencarian "Dijual Rumah & Tanah Bersejarah Bung Karno"
Dari hasil kunjungan Sindonews dalam situs tersebut lokasi iklan berada di Daerah Istimewa Yogyakarta bernomor 25823582 dengan alamat rumah Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta dengan luas tanah 4213 m2 dan luas bangunan 500m2. Harga rumah itu ditawarkan cukup tinggi yakni Rp29.491.000.000.
Rumah tersebut dituliskan pernah dijadikan Istana Kepresidenan Darurat Bung Karno saat agresi militer Belandi di Yogyakarta antara tahun 1947-1948. Mereka yang telah melihat penjualan ini pun mencapai 1956 netter.
Tak hanya itu, untuk meyakinkan pembeli jika rumah tersebut afdalah peninggalan Bung Karno juga dituliskan referensi sumber yakni:
1. Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967, H. Mangil Martowidjojo, Grasindo, Jakarta, 1999
2. Mangi Martowidjojo, "Kepergian Seorang di Belakang Bung Karno' (Kompas 30 Januari 1993)
3. Serangan Fajar Payakumbuh, Emil Salim, (Kompas, 3 Februari 2003).
Sidarto yang merupakan mantan ajudan presiden yang akrab dengan sapaan Bung Karno itu mengatakan, jika Bung Karno pernah mengungsi dan menempati rumah beralamatkan di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta, saat agresi militer.
"Itu saya bagian dari situs sejarah diharapkan Pemda memberikan perhatian tempat Bung karno agresi mengungsi di situ beberapa hari, kalau enggak salah Bung Karno tinggal disitu," kata Sidarto di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Lanjut dia, rumah itu ditempati Bung Karno bersama istrinya Fatmawati dan kedua anaknya Guntur dan Megawati Soekarnoputri.
"Dia tinggal sama Bu Fatmawati dan dua anaknya Guntur dan Mega selama Enam bulan, Bung Karno sempat ke Bali Desember, kembali Juni ada Mas Guntur, Mbak Mega lahir di Yogyakarta," terangnya.
Ia pun mendesak agar semua bangunan sejarah yang ditinggalkan pendiri bangsa dijadikan situs bersejarah, bukan lantas diperjual-belikan.
"Semua yang ditinggalkan para pendiri bangsa harus dijadikan situs saya kira memang disitu (tinggal Bung Karno)," tuntasnya.
Sebelumnya, penjualan rumah sekaligus tanah itu dijual melalui situs jual-beli online www.tokobagus.com dengan pencarian "Dijual Rumah & Tanah Bersejarah Bung Karno"
Dari hasil kunjungan Sindonews dalam situs tersebut lokasi iklan berada di Daerah Istimewa Yogyakarta bernomor 25823582 dengan alamat rumah Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta dengan luas tanah 4213 m2 dan luas bangunan 500m2. Harga rumah itu ditawarkan cukup tinggi yakni Rp29.491.000.000.
Rumah tersebut dituliskan pernah dijadikan Istana Kepresidenan Darurat Bung Karno saat agresi militer Belandi di Yogyakarta antara tahun 1947-1948. Mereka yang telah melihat penjualan ini pun mencapai 1956 netter.
Tak hanya itu, untuk meyakinkan pembeli jika rumah tersebut afdalah peninggalan Bung Karno juga dituliskan referensi sumber yakni:
1. Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967, H. Mangil Martowidjojo, Grasindo, Jakarta, 1999
2. Mangi Martowidjojo, "Kepergian Seorang di Belakang Bung Karno' (Kompas 30 Januari 1993)
3. Serangan Fajar Payakumbuh, Emil Salim, (Kompas, 3 Februari 2003).
(lal)