Jelang pemilu, penguasa mulai serang lawan politik
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), M Afifuddin berpendapat, penguasa atau pemerintah sangat dimungkinkan memanfaatkan isu tertentu untuk memukul lawan politiknya menjelang Pemilu 2014 mendatang.
"Dalam memanfaatkan isu politik untuk memukul lawan politik memang posisi penguasa atau pemerintah memungkinkan sekali melakukan," ujar Afifuddin melalui pesan singkat kepada Sindonews, Sabtu (13/7/2013).
Menurutnya, lumrah jika menjelang pemilu semua isu akan bisa dikapitalisasi secara maksimal untuk mendongkrak popularitas atau bahkan memukul lawan politik. Ia mencontohkan, dengan ditahannya Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Izederick Emir Moeis (IEM) atas kasus dugaan suap dalam pengadaan PLTU Tarahan Lampung.
Dengan ditahannya Emir Moeis, kata dia, wajar jika muncul kecurigaan publik bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dimanfaatkan kepentingan tertentu. Pasalnya, momentum penahanan politikus PDIP itu berdekatan dengan Pemilu 2014 seiring ditahannya beberapa politikus parpol.
"Tapi, kalau memang proses hukumnya harus berjalan sih enggak ada yang aneh," pungkasnya.
"Dalam memanfaatkan isu politik untuk memukul lawan politik memang posisi penguasa atau pemerintah memungkinkan sekali melakukan," ujar Afifuddin melalui pesan singkat kepada Sindonews, Sabtu (13/7/2013).
Menurutnya, lumrah jika menjelang pemilu semua isu akan bisa dikapitalisasi secara maksimal untuk mendongkrak popularitas atau bahkan memukul lawan politik. Ia mencontohkan, dengan ditahannya Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP Izederick Emir Moeis (IEM) atas kasus dugaan suap dalam pengadaan PLTU Tarahan Lampung.
Dengan ditahannya Emir Moeis, kata dia, wajar jika muncul kecurigaan publik bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dimanfaatkan kepentingan tertentu. Pasalnya, momentum penahanan politikus PDIP itu berdekatan dengan Pemilu 2014 seiring ditahannya beberapa politikus parpol.
"Tapi, kalau memang proses hukumnya harus berjalan sih enggak ada yang aneh," pungkasnya.
(kri)