Antipasi penyebaran miras, kampanye anti miras digalakkan
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Nasional Gerakan Anti Miras (Genam), Fahira Idris menyatakan, lewat media sosial seperti facebook, twitter, blog, pihaknya terus mengkampanyekan mengenai bahaya minuman keras atau minuman beralkohol ke masyarakat.
Selain itu, Fahmi mengungkapkan, pihaknya akan melakukan kegiatan Training for Trainer (TOT) yang akan diikuti oleh 25 relawan dari berbagai kalangan. Para relawan yang sudah ditraining tadi, nantinya akan ditugaskan manyambangi sekolah untuk mensosialisasikan bahaya miras.
“Jika setiap relawan menyambangi lima (25) sekolah dalam sebulan, berarti ada sekira 625 sekolah di setiap kota yang akan tersambangi,” kata Fahira lewat rilisnya kepada wartawan, Jumat (5/7/2013).
Selain sosialisasi langsung, Genam akan membuat direktori cafe, restoran, rumah makan, mini market sampai warung yang tidak menjual miras. “Relawan kami akan mengindentifikasi cafe sampai warung yang tidak menjual miras di seluruh Indonesia untuk dipasangkan stiker atau tanda bahwa tempat bersangkutan tidak menjual miras. Direktori tempat-tempat ini akan kami publish (umumkan) di website dan akun twitter kami,” tutur Fahira.
Kampanye di dunia nyata lainnya adalah menggerakkan simpul-simpul di masyarakat untuk bersama mengawasi penjualan miras. Karena persoalan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai Indonesia kehilangan generasi muda yang potensial. “Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” imbau Fahira.
Menurut Fahira, sekecil apa pun masyarakat bisa berperan dalam kampanye anti miras salah satunya cukup dengan memposting berita tentang miras dan penjualan miras yang tidak sesuai aturan di twitter dengan hastag (#)berita miras mention ke @fahiraidris dan @AntiMiras_ID atau di akun www.facebook/gerakanantimiras.
Dalam waktu dekat, juga akan dibentuk kepengurusan Genam baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan kepengurusan yang sudah terbentuk baik di pusat dan kemudian akan berlanjut di daerah.
Lanjut Fahira, Gerakan Moral Anti Miras akan segera melakukan kampanye bahaya miras ke sekolah-sekolah dan ke anak-anak jalanan di berbagai wilayah di Indonesia, dan berbagai kegiatan kampanye lainnya. “Pada 25 Agustus 2013 kami juga akan menyelenggarakan Deklarasi Gerakan Anti Miras,” pungkasnya.
Selain itu, Fahmi mengungkapkan, pihaknya akan melakukan kegiatan Training for Trainer (TOT) yang akan diikuti oleh 25 relawan dari berbagai kalangan. Para relawan yang sudah ditraining tadi, nantinya akan ditugaskan manyambangi sekolah untuk mensosialisasikan bahaya miras.
“Jika setiap relawan menyambangi lima (25) sekolah dalam sebulan, berarti ada sekira 625 sekolah di setiap kota yang akan tersambangi,” kata Fahira lewat rilisnya kepada wartawan, Jumat (5/7/2013).
Selain sosialisasi langsung, Genam akan membuat direktori cafe, restoran, rumah makan, mini market sampai warung yang tidak menjual miras. “Relawan kami akan mengindentifikasi cafe sampai warung yang tidak menjual miras di seluruh Indonesia untuk dipasangkan stiker atau tanda bahwa tempat bersangkutan tidak menjual miras. Direktori tempat-tempat ini akan kami publish (umumkan) di website dan akun twitter kami,” tutur Fahira.
Kampanye di dunia nyata lainnya adalah menggerakkan simpul-simpul di masyarakat untuk bersama mengawasi penjualan miras. Karena persoalan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai Indonesia kehilangan generasi muda yang potensial. “Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” imbau Fahira.
Menurut Fahira, sekecil apa pun masyarakat bisa berperan dalam kampanye anti miras salah satunya cukup dengan memposting berita tentang miras dan penjualan miras yang tidak sesuai aturan di twitter dengan hastag (#)berita miras mention ke @fahiraidris dan @AntiMiras_ID atau di akun www.facebook/gerakanantimiras.
Dalam waktu dekat, juga akan dibentuk kepengurusan Genam baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan kepengurusan yang sudah terbentuk baik di pusat dan kemudian akan berlanjut di daerah.
Lanjut Fahira, Gerakan Moral Anti Miras akan segera melakukan kampanye bahaya miras ke sekolah-sekolah dan ke anak-anak jalanan di berbagai wilayah di Indonesia, dan berbagai kegiatan kampanye lainnya. “Pada 25 Agustus 2013 kami juga akan menyelenggarakan Deklarasi Gerakan Anti Miras,” pungkasnya.
(maf)