Pegawai Kemenkes nakal, BPK tembak Menkes
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluh sebagian besar pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak kooperatif saat dilakukan pemeriksaan laporan keuangan.
Hal itu diungkapkan Anggota VI BPK Rizal Djalil, saat memberikan sambutan dalam acara laporan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Kemenkes RI tahun 2012, di hadapan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Saya ingin mengatakan Bu Menteri, tolonglah teman-teman ini kalau kami undang datang. Kami mau menjelaskan, wong Menterinya datang kalau kami undang, masa Dirut BUMN-nya enggak datang," ujar Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil di kantor Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2013).
Membangun komunikasi antara Kementerian dengan BPK, ujar dia, sangat penting. Agar, tak ada lagi pejabat di Kementerian Kesehatan yang tersangkut masalah hukum.
Dia pun menyayangkan sejumlah pejabat Kemenkes harus berurusan dengan penegak hukum, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan virus flu burung tahun 2006 silam.
"Tak ada komunikasi sama sekali (saat itu). Bahkan pejabat Kemenkes, termasuk Direktur BUMN-nya, kami undang tak mau datang. Kami ingin komunikasikan, ini ada persoalan. Ada ruang untuk menyelesaikan itu," katanya.
"Makanya, kalau teman-teman (Pejabat Kemenkes) kami undang, datang," imbaunya.
Harapan BPK, Kemenkes di bawah Nafsiah Mboi, tidak ada lagi kejadian serupa atau seperti kasus dugaan korupsi pengadaan virus flu burung tahun 2006 silam. "Itulah makanya saya agak cerewet persoalan flu burung itu," pungkasnya.
Hal itu diungkapkan Anggota VI BPK Rizal Djalil, saat memberikan sambutan dalam acara laporan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Kemenkes RI tahun 2012, di hadapan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Saya ingin mengatakan Bu Menteri, tolonglah teman-teman ini kalau kami undang datang. Kami mau menjelaskan, wong Menterinya datang kalau kami undang, masa Dirut BUMN-nya enggak datang," ujar Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil di kantor Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2013).
Membangun komunikasi antara Kementerian dengan BPK, ujar dia, sangat penting. Agar, tak ada lagi pejabat di Kementerian Kesehatan yang tersangkut masalah hukum.
Dia pun menyayangkan sejumlah pejabat Kemenkes harus berurusan dengan penegak hukum, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan virus flu burung tahun 2006 silam.
"Tak ada komunikasi sama sekali (saat itu). Bahkan pejabat Kemenkes, termasuk Direktur BUMN-nya, kami undang tak mau datang. Kami ingin komunikasikan, ini ada persoalan. Ada ruang untuk menyelesaikan itu," katanya.
"Makanya, kalau teman-teman (Pejabat Kemenkes) kami undang, datang," imbaunya.
Harapan BPK, Kemenkes di bawah Nafsiah Mboi, tidak ada lagi kejadian serupa atau seperti kasus dugaan korupsi pengadaan virus flu burung tahun 2006 silam. "Itulah makanya saya agak cerewet persoalan flu burung itu," pungkasnya.
(stb)