Popularitas SBY turun, Demokrat bingung
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat (PD) mengaku heran jika hasil survei menyebutkan, masyarakat tidak puas dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sehingga popularitas kepala negara tersebut menurun.
Pemandangan ini berbanding terbalik dengan penilaian lembaga internasional, yang memberikan penghargaan kepada kepala negara berkat kinerjanya.
"Saya bingung jika ada survei yang mengatakan rakyat tidak puas terhadap Pemerintahan SBY. Sementara lembaga-lembaga internasional banyak memberikan penghargaan pada Pak SBY sebagai Presiden," kata Ketua DPP PD Achsanul Qosasih, saat dihubungi Sindonews, Jumat (28/6/2013).
Ia mengaku, hanya hasil survei di Indonesia yang menilai miring kualitas kerja Ketua Umum PD itu. "Lembaga Bank Dunia, Standard & Poors, Investment Grade, semua menilai positif terhadap kinerja pemerintah. Hanya lembaga survei lokal saja yang menilai negatif terhadap kinerja pemerintah," tuntasnya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah dinilai kurang pro rakyat, mengakibatkan popularitas Presiden SBY menurun drastis. Penurunan ini tentunya mendongkrak popularitas partai-partai oposisi.
"Ketika pemerintah dianggap tidak memuaskan, di situlah partai oposisi bisa mengerek popularitas dari masyarakat. Karena kinerja pemerintah saat ini banyak mengecewakan publik," kata Direktur Indonesia Research Centre (IRC) Agus Sudibyo, setelah acara Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia Research Centre (IRC), tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013) kemarin.
Agus mengatakan, dalam hasil surveinya sekitar 14,7 persen masyarakat cenderung lebih berminat masuk, atau menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pemandangan ini berbanding terbalik dengan penilaian lembaga internasional, yang memberikan penghargaan kepada kepala negara berkat kinerjanya.
"Saya bingung jika ada survei yang mengatakan rakyat tidak puas terhadap Pemerintahan SBY. Sementara lembaga-lembaga internasional banyak memberikan penghargaan pada Pak SBY sebagai Presiden," kata Ketua DPP PD Achsanul Qosasih, saat dihubungi Sindonews, Jumat (28/6/2013).
Ia mengaku, hanya hasil survei di Indonesia yang menilai miring kualitas kerja Ketua Umum PD itu. "Lembaga Bank Dunia, Standard & Poors, Investment Grade, semua menilai positif terhadap kinerja pemerintah. Hanya lembaga survei lokal saja yang menilai negatif terhadap kinerja pemerintah," tuntasnya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah dinilai kurang pro rakyat, mengakibatkan popularitas Presiden SBY menurun drastis. Penurunan ini tentunya mendongkrak popularitas partai-partai oposisi.
"Ketika pemerintah dianggap tidak memuaskan, di situlah partai oposisi bisa mengerek popularitas dari masyarakat. Karena kinerja pemerintah saat ini banyak mengecewakan publik," kata Direktur Indonesia Research Centre (IRC) Agus Sudibyo, setelah acara Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia Research Centre (IRC), tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013) kemarin.
Agus mengatakan, dalam hasil surveinya sekitar 14,7 persen masyarakat cenderung lebih berminat masuk, atau menjadi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
(stb)