Singapura tanggapi permintaan maaf SBY

Kamis, 27 Juni 2013 - 08:53 WIB
Singapura tanggapi permintaan maaf SBY
Singapura tanggapi permintaan maaf SBY
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menanggapi permintaan maaf Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait bencana asap yang menggangu kehidupan negaranya dan Malaysia.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip koran The Straits Times, Singapura, edisi Selasa (25/6/2013), Lee mengatakan menerima permintaan maaf SBY. “Singapura sepenuh hati menerima permintaan maaf Presiden SBY atas bencana asap, dan menyambut baik upaya Indonesia dalam menanggulangi masalah ini,” kata Lee sebagaimana dikutip The Straits Times.

Lee mengharapkan adanya tindakan cepat dan berkelanjutan pemerintah Indonesia terhadap kebakaran hutan di Riau yang mengakibatkan bencana asap hingga negaranya dan Malaysia.

"Singapura siap untuk bekerja sama dengan Indonesia, Malaysia, untuk mengakhiri kabut yang melanda wilayah kami. Kita perlu mencari solusi permanen untuk mencegah masalah ini berulang setiap tahunnya," kata Lee.

Kabut asap di Singapura dan Malaysia hampir terjadi setiap tahun yang disebabkan kebakaran hutan di wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia diminta untuk mengatasi kabut asap tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden SBY mengemukakan bencana asap yang menimpa Singapura dan Malaysia bersumber dari kebakaran hutan di wilayah Riau, kebakaran hutan juga dipengaruhi faktor manusia.

“Kebetulan, sekali lagi, arah angin dari Sumatera melintasi Malaysia dan Singapura menuju Filipina, ini juga faktor yang membuat aliran asap menjadi tebal," kata Presiden SBY.

Usai memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan lembaga negara nondepartemen di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/6/2013), Presiden SBY meminta maaf dan pengertian Singapura dan Malaysia atas kabut asap yang melanda kedua negara.

"Selaku Presiden RI, saya meminta maaf dan pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia. Tentu tidak ada niat Indonesia atas apa yang terjadi ini. Dan kami bertanggung jawab untuk mengatasinya," kata Presiden SBY.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7410 seconds (0.1#10.140)