SBY terlalu reaktif tanggapi masalah asap Riau

Kamis, 27 Juni 2013 - 08:03 WIB
SBY terlalu reaktif...
SBY terlalu reaktif tanggapi masalah asap Riau
A A A
Sindonews.com - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta maaf kepada warga Singapura dan Malaysia mengenai bencana asap akibat kebakaran hutan di Riau, Sumatera, terus menjadi polemik.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Gun Gun Heryanto menilai, harus ada keseimbangan pernyataan maaf Presiden SBY ke negara luar dan rakyat Indonesia secara khusus.

"Balance antara pernyataan SBY ke negara luar dan rakyat Indonesia secara khusus. Sebenarnya persoalan asap di Riau ini kan sudah berlangsung sekira seminggu. Namun kenapa baru-baru ini SBY merespon, ini merupakan kebiasaan SBY yang lamban dalam mengambil keputusan," ucap Gun Gun saat dihubungi Sindonews, Kamis (27/6/2013).

Gun Gun menilai, SBY terlalu reaktif dalam menanggapi persoalan kebakaran ini. Menurutnya, jika persoalan asap saja SBY demikian rensponsif, sudah seharusnya persoalan lainnya seperti nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, SBY bisa berlaku sama.

"SBY terlalu berlebihan dalam menanggapi isu kebakaran ini, seharusnya bagaimana SBY memikirkan nasib TKI yang menghadapi tiang gantungan di Arab Saudi," pungkasnya.

Diberitakan Sindonews sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada warga Singapura dan Malaysia atas bencana asap akibat kebakaran hutan di Riau, Sumatera.

"Atas apa yang terjadi ini, saya selaku Presiden meminta maaf dan pengertiannya saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia. Tidak ada niatan Indonesia atas apa yang terjadi ini," ujar SBY saat konferensi pers di kantor Presiden, Jakarta, Senin 24 Juni 2013 lalu.

Dan Pemerintah Indonesia, lanjut dia, akan bertanggung jawab untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan di Riau tersebut. "Dengan pengertian ini, saya harap fokus atasi masalah ini segera menghentikan kebakaran yang masih ada di ladang ataupun asapnya itu sendiri. Insya Allah kita bisa hentikan asap ini," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6516 seconds (0.1#10.140)