Demokrat 'panen besar' lewat program BLSM

Senin, 24 Juni 2013 - 06:34 WIB
Demokrat panen besar...
Demokrat 'panen besar' lewat program BLSM
A A A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menilai, ada ekses politik akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap partai koalisi khususnya Partai Demokrat. Namun, sifatnya hanya sementara saja.

"Kenaikan harga BBM pasti punya ekses politik khususnya terhadap Partai Demokrat sebagai partai penguasa. Tapi reaksi terhadap kenaikan ini bersifat sesaat," ujarnya kepada Sindonews, Senin (24/6/2013).

Menurutnya, setelah kenaikan harga BBM diumumkan reaksi masyarakat terus berkurang. Apalagi seiring dengan kenaikan itu, lanjutnya, pemerintah menggelontorkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang menurut survei Lingkaran Survei Indonesia menguntungkan Partai Demokrat.

"Bagi Partai Demokrat tentu lebih banyak manfaatnya. Ibaratnya 'panen besar'. Karena santunan dalam bentuk BLSM itu tidak sekali, tapi berkesinambungan, walaupun tetap terbatas, sementara kenaikan cuma sekali," jelasnya.

Seperti diketahui, dalam survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukan sebanyak 46,95 persen menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai paling berjasa atau paling berperan dalam mendorong diterapkannya BLSM. Hanya 11,47 persen yang menyatakan Menko Perekonomian Hatta Rajasa turut berjasa dalam program BLSM.

"Ditahun 2005 bulan Oktober, Pemerintahan SBY menaikkan BBM. Saat itu survei yang dilakukan LSI menunjukan dukungan atas SBY dan Demokrat anjlok kurang lebih sekitar 5-1 persen akibat naiknya BBM, tapi di tahun 2008 dan 2009 berkah bagi Demokrat dan SBY, saat itu hadir program BLT. Momen ini yang membuat dukungan terhadap Demokrat dan SBY menanjak dan menjadi pemenang pemilu 2009," ujar Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam konfrensi persnya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu 23 Juni 2013.

Dikatakan Adjie, meski partai koalisi pemerintah lainnya mengklaim turun mendukung program BLSM, namun hanya di bawah 16 persen publik yang melihat mereka berjasa.

"Partai politik yang paling terdongkrak pamornya adalah Demokrat. Pembagian BLSM disalurkan menjelang pemilu 2014, disinyalir ini upaya untuk mendongkrak pamor dan dukungan bagi Demokrat," ungkapnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0156 seconds (0.1#10.140)