Perbankan diharapkan bantu TKI
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah tengah membidik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna menjadi wirausaha baru. Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mendekati perbankan untuk memberikan permodalan bagi TKI.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengungkapkan, perbankan diminta tidak enggan membantu permodalan bagi TKI Purna yang berhasrat membuka usaha.
"Sebab, dengan dukungan penyaluran pembiyaan tersebut, akan merubah ekonomi keluarga TKI. Selain dukungan Perbankan, bantuan berupa peralatan usaha dari pemerintah juga penting untuk mendorong perkembangan usaha TKI," ucapnya di Gedung BNP2TKI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2013).
Jumhur menegaskan, Perbankan tidak perlu khawatir dengan kalangan rendah seperti TKI Purna jika mengajukan kredit untuk berwirausaha. “Kalau orang kecil pinjam uang, pasti kembali karena takut dosa. Tapi kalau pengusaha besar banyak yang ngemplang dana besar. Jadi banker itu harus mau meminjamkan uangnya kepada rakyat kecil yang mau maju dengan suku bunga yang rendah,” tandasnya.
Jumhur menjelaskan, pemerintah berniat menambah jumlah wirausahawan melalui TKI karena saat ini terjadi perkembangan kabupaten/kota yang menjadi kantong-kantong TKI. Menurut dia, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, 450 kabupaten/kota diantaranya menjadi kantong TKI. Para TKI itu bekerja di 178 negara penempatan seperti Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Hongkong dan Singapura.
Jumhur menerangkan, pemerintah juga gencar menyelenggarakan pameran produk-produk hasil kerajinan yang sudah dibuat TKI. Kebanyakan TKI purna membuka home industry yang memproduksi kerajinan jaket kulit, sepatu, batik, suvenir.
Namun ada juga yang membuka usaha kuliner dan peternakan dan kolam ikan. “Mereka sangat kreatif untuk membuka usaha yang sesuai khas daerah masing-masing,” tuturnya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengungkapkan, perbankan diminta tidak enggan membantu permodalan bagi TKI Purna yang berhasrat membuka usaha.
"Sebab, dengan dukungan penyaluran pembiyaan tersebut, akan merubah ekonomi keluarga TKI. Selain dukungan Perbankan, bantuan berupa peralatan usaha dari pemerintah juga penting untuk mendorong perkembangan usaha TKI," ucapnya di Gedung BNP2TKI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2013).
Jumhur menegaskan, Perbankan tidak perlu khawatir dengan kalangan rendah seperti TKI Purna jika mengajukan kredit untuk berwirausaha. “Kalau orang kecil pinjam uang, pasti kembali karena takut dosa. Tapi kalau pengusaha besar banyak yang ngemplang dana besar. Jadi banker itu harus mau meminjamkan uangnya kepada rakyat kecil yang mau maju dengan suku bunga yang rendah,” tandasnya.
Jumhur menjelaskan, pemerintah berniat menambah jumlah wirausahawan melalui TKI karena saat ini terjadi perkembangan kabupaten/kota yang menjadi kantong-kantong TKI. Menurut dia, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, 450 kabupaten/kota diantaranya menjadi kantong TKI. Para TKI itu bekerja di 178 negara penempatan seperti Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Hongkong dan Singapura.
Jumhur menerangkan, pemerintah juga gencar menyelenggarakan pameran produk-produk hasil kerajinan yang sudah dibuat TKI. Kebanyakan TKI purna membuka home industry yang memproduksi kerajinan jaket kulit, sepatu, batik, suvenir.
Namun ada juga yang membuka usaha kuliner dan peternakan dan kolam ikan. “Mereka sangat kreatif untuk membuka usaha yang sesuai khas daerah masing-masing,” tuturnya.
(maf)