Demokrat bantah SBY cuci tangan soal BBM
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak diumunkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apakah SBY takut atas kecaman masyarakat?
Partai Demokrat menilai tidak menjadi masalah meskipun presiden SBY tidak mengumungkan langsung, pasalnya siapapun yang ditunjuk sudah mendapat restu Presiden.
"Eggak ada masalah, mau diumumkan siapapun itu kan seizin dia (SBY)," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Sutan Bathoegana kepada Sindonews, Sabtu (22/6/2013).
Kenaikan BBM ini banyak ditentang oleh lapisan masrakat, bahkan aksi massa penolakan kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Sutan membantah SBY tidak mengumungkan langsung kenaikan harga BBM bersubsidi, karena takut dicaci rakyat atau malah cuci tangan dari kebijakan yang dibuatnya.
"Eggak ada itu cuci tangan, anda kan tahu ini kan pemerintahan SBY, kalau bagus kan karena SBY juga," pungkasnya.
Kamis (21/6/2013) malam, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi kepada masuayakat. Kebijakan yang dinilai menyulitkan perekonomian rakyat ini tidak diumumkan langsung oleh Presiden SBY, melainkan hanya diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
Staf Khusus SBY, Firmanzah, menjelaskan Presiden SBY tidak dapat mengumumkan karena keputusan itu dikeluarkan melalui Peraturan Menteri (Permen).
"Kan itu diatur melalui Peraturan Menteri ESDM, jadi harga BBM eceran. Kalau nanti siapa yang akan menyampaikan, itu kan nanti bisa saja antara Menko atau Menteri ESDM. Tapi yang jelas, harga BBM itu diatur Menteri ESDM," terangnya, di DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2013).
Partai Demokrat menilai tidak menjadi masalah meskipun presiden SBY tidak mengumungkan langsung, pasalnya siapapun yang ditunjuk sudah mendapat restu Presiden.
"Eggak ada masalah, mau diumumkan siapapun itu kan seizin dia (SBY)," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Sutan Bathoegana kepada Sindonews, Sabtu (22/6/2013).
Kenaikan BBM ini banyak ditentang oleh lapisan masrakat, bahkan aksi massa penolakan kenaikan harga BBM terjadi dimana-mana. Sutan membantah SBY tidak mengumungkan langsung kenaikan harga BBM bersubsidi, karena takut dicaci rakyat atau malah cuci tangan dari kebijakan yang dibuatnya.
"Eggak ada itu cuci tangan, anda kan tahu ini kan pemerintahan SBY, kalau bagus kan karena SBY juga," pungkasnya.
Kamis (21/6/2013) malam, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi kepada masuayakat. Kebijakan yang dinilai menyulitkan perekonomian rakyat ini tidak diumumkan langsung oleh Presiden SBY, melainkan hanya diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
Staf Khusus SBY, Firmanzah, menjelaskan Presiden SBY tidak dapat mengumumkan karena keputusan itu dikeluarkan melalui Peraturan Menteri (Permen).
"Kan itu diatur melalui Peraturan Menteri ESDM, jadi harga BBM eceran. Kalau nanti siapa yang akan menyampaikan, itu kan nanti bisa saja antara Menko atau Menteri ESDM. Tapi yang jelas, harga BBM itu diatur Menteri ESDM," terangnya, di DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2013).
(lal)