Budaya & pendidikan butuh disinkronisasikan

Sabtu, 22 Juni 2013 - 03:03 WIB
Budaya & pendidikan...
Budaya & pendidikan butuh disinkronisasikan
A A A
Sindonews.com - Nasib budaya wayang di Indonesia kini semakin ditinggalkan generasi muda yang lebih gandrung dengan budaya massa. Karena itulah perlu dilakukan sinkronisasi kebijakan pendidikan dengan kebudayaan.

"Sebagai warisan dunia, pelestarian wayang membutuhkan political will dari pemerintah. Hal ini untuk membangun sinkronisasi kebijakan pendidikan dan kebudayaan agar wayang dapat masuk ke dalam dunia pendidikan," ujar Pegiat Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gajah Mada (UGM) Sutaryo di UGM, Yogyakarta, Jumat (21/6/2013).

Sutaryo mengatakan, media massa sendiri bisa dijadikan media dalam penyebarluasan informasi wayang. Akses terhadap media yang begitu mudah bagi masyarakat saat ini merupakan titik tengah mengangkat tradisi wayang. "Media massa perlu didorong untuk memberikan ruang khusus bagi wayang," imbuhnya.

Wayang merupakan warisan budaya nusantara sekaligus warisan budaya dunia atas pengakuan UNESCO yang menetapkan wayang sebagai world herritage pada 7 Nopember 2003.

Kendati demikian, kata dia, pengakuan tersebut belum direspon oleh negara dalam mengembangkan dan melestarikan wayang sebagai budaya tradisi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto SH mengatakan, pihaknya akan mendorong budaya tradisi lokal ke dalam kurikulum di sekolah.

"Ini usul dari komunitas wayang, supaya pemerintah segera memasukkan wayang dalam kurikulum sekolah," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)