Ingin cerai, SBY & PKS jangan tiru gaya artis
A
A
A
Sindonews.com - Posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sekretariat Gabungan (Setgab) kini menjadi polemik panjang perpolitikan di Indonesia. Hal itu juga yang membuat partai koalisi bingung, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya rasa tidak perlu lagi perang mulut di media. Agak lucu juga. Baru kali ini saya lihat di dunia politik di seluruh dunia ada perlombaan dizalimi," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Drajad Wibowo saat dihubungi, Jumat (21/6/2013).
Menurutnya, pola persepi yang ingin dibentuk PKS untuk menjadi pihak yang dizalimi adalah langkah yang tidak tepat. Pasalnya, cara itu belum tentu berhasil untuk mendapatkan empati dari masyarakat.
"Hemat saya sudah tidak zamannya mengkapitalisasi penzaliman. Buktinya, Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo) populer tanpa menampilkan diri sebagai orang yang dizalimi," bebernya.
Ia berharap, konflik PKS di Setgab segera berakhir. Terlebih ketika tidak ada lagi kecocokan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pimpinan koalisi dengan PKS.
"Jadi kalau boleh saya menyarankan kepada Presiden (SBY) maupun PKS, sebaiknya tidak terjebak dalam cara sebagian artis yang ribut di media massa ketika mau cerai," ungkapnya.
"Saya haqqul yakin cara ini lebih mendapatkan simpati dari masyarakat, yang sudah bosan dengan keributan antar elite politik, karena tidak bermanfaat bagi rakyat," pungkasnya.
"Saya rasa tidak perlu lagi perang mulut di media. Agak lucu juga. Baru kali ini saya lihat di dunia politik di seluruh dunia ada perlombaan dizalimi," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Drajad Wibowo saat dihubungi, Jumat (21/6/2013).
Menurutnya, pola persepi yang ingin dibentuk PKS untuk menjadi pihak yang dizalimi adalah langkah yang tidak tepat. Pasalnya, cara itu belum tentu berhasil untuk mendapatkan empati dari masyarakat.
"Hemat saya sudah tidak zamannya mengkapitalisasi penzaliman. Buktinya, Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo) populer tanpa menampilkan diri sebagai orang yang dizalimi," bebernya.
Ia berharap, konflik PKS di Setgab segera berakhir. Terlebih ketika tidak ada lagi kecocokan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pimpinan koalisi dengan PKS.
"Jadi kalau boleh saya menyarankan kepada Presiden (SBY) maupun PKS, sebaiknya tidak terjebak dalam cara sebagian artis yang ribut di media massa ketika mau cerai," ungkapnya.
"Saya haqqul yakin cara ini lebih mendapatkan simpati dari masyarakat, yang sudah bosan dengan keributan antar elite politik, karena tidak bermanfaat bagi rakyat," pungkasnya.
(mhd)