Pejabat Kemenpora dicecar tiga pokok proyek Hambalang
A
A
A
Sindonews.com - Ketua panitia lelang proyek Hambalang yang juga pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Whisler Manalu, merampungkan pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus proyek Sport Center di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Whisler mengaku penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecarnya terkait tiga hal penting mengenai proyek Hambalang, salah satunya terkiat konsultan perencana.
"Ada tiga pekerjaan, konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi, sama pemborongan itu sendiri. Jadi memang tidak banyak tapi harus diterangkan. Jadi lumayan lah," kata Wishler di KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Whisler yang terlihat mengenakan kemeja putih dipadu celana coklat, terlihat membawa map kertas. Keluar dari gedung KPK pukul 18.43 WIB, dia mengaku juga menjelaskan ke penyidik mengenai data tersebut.
"Terkait dokuemen itu kita diklarifikasi apa benar seperti ini, itu, kita lihat dan jelaskan dokumen yang ada, jadi semacam klarifikasi lah. Karena sebelumnya sudah ditanya, mungkin sekarang mereka butuh klarifikasi," kata dia.
Whisler sudah beberapa kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus senilai Rp2,5 triliun ini. Dia pun tidak mengerti mengenai pemanggilan yang berulang kali dilakukan KPK terhadapnya. Namun pemeriksaan hari ini fokus untuk satu tersangka Deddy Kusdinar.
Whisler yang memilih naik taxi itu tidak membantah bahwa dirinya juga dicecar penyidik mengenai pengadaan serta mekanisme pengadaan sarana Hambalang.
"Ada sekitar 20 pertanyaan, karena ada 3 kegiatan yaitu konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi dan pemborongan konstruksi," pungkasnya.
Whisler mengaku penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecarnya terkait tiga hal penting mengenai proyek Hambalang, salah satunya terkiat konsultan perencana.
"Ada tiga pekerjaan, konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi, sama pemborongan itu sendiri. Jadi memang tidak banyak tapi harus diterangkan. Jadi lumayan lah," kata Wishler di KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Whisler yang terlihat mengenakan kemeja putih dipadu celana coklat, terlihat membawa map kertas. Keluar dari gedung KPK pukul 18.43 WIB, dia mengaku juga menjelaskan ke penyidik mengenai data tersebut.
"Terkait dokuemen itu kita diklarifikasi apa benar seperti ini, itu, kita lihat dan jelaskan dokumen yang ada, jadi semacam klarifikasi lah. Karena sebelumnya sudah ditanya, mungkin sekarang mereka butuh klarifikasi," kata dia.
Whisler sudah beberapa kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus senilai Rp2,5 triliun ini. Dia pun tidak mengerti mengenai pemanggilan yang berulang kali dilakukan KPK terhadapnya. Namun pemeriksaan hari ini fokus untuk satu tersangka Deddy Kusdinar.
Whisler yang memilih naik taxi itu tidak membantah bahwa dirinya juga dicecar penyidik mengenai pengadaan serta mekanisme pengadaan sarana Hambalang.
"Ada sekitar 20 pertanyaan, karena ada 3 kegiatan yaitu konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi dan pemborongan konstruksi," pungkasnya.
(lal)