Menag tak siap terapkan kurikulum MI, MTs, Ma 2013
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengaku tidak siap menerapkan kurikulum pendidikan Islam tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) tahun 2013.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, dengan pertimbangan serta ketidaksiapan Kemenag dalam menerapkan kurikulum 2013 di MI, MTs dan MA. Untuk itu Kemenag akan segera melakukan perbaikan dalam mempersiapkan tenaga guru dan pengajar.
Lanjut SDA, nantinya akan dibuatkan pelatihan untuk para guru agar dapat lebih mantap menjalankan kurikulm 2013 pada 2014.
“Selain harus mempersiapkan tenaga guru, harus dihitung juga target 100% pencapaian untuk sekolah-sekolah di madrasah negeri dan swasta,” tandas SDA, di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Menurutnya, secara teknis hal tersebut sulit dilaksanakan sehingga, dikhwatirkan pada saat diterapkanya nanti akan mengalami kegagalan dan hal tersebut akan berdampak pada pelaksanaan pendidikan yang kacau.
Dia mengatakan, semula perencanaan pelaksanaan kurikulm 2013 akan dilaksakan secara bertahap. Namun pada akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan pada 2014.
"Semula akan dilaksanakan pada 2012 akan dilakukan bertahap pada MI kelas4, MTs kelas 7 dan MA kelas 10 saja. Namun, kita ubah karena akan dilaksakan pada 2014," ucap dia.
Lanjut Menag, dirinya telah menekankan kepada Dirjen Pendis Kemenag, untuk menghitung secara jelas, tajam, dan terperinci untuk melaksakanan secara 100% kurikulum 2013. Karena hal tersebut dapat disebut suatu prestasi jika Dirjen Pendis bisa melaksakan secara keseluruhan.
Dia mengatakan, terkait hal tersebut dia menekankan dalam penggunaan anggaran Pendis diharapkan ada rencana penggunaan anggaran yang jelas dan bisa diperhitungkan dengan baik.
"Misalnya dalam penggadaan buku haruslah diperhitungkan kegunaanya, karena kita akan akan menggunakan buku tersebut di 2014," tegasnya.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, dengan pertimbangan serta ketidaksiapan Kemenag dalam menerapkan kurikulum 2013 di MI, MTs dan MA. Untuk itu Kemenag akan segera melakukan perbaikan dalam mempersiapkan tenaga guru dan pengajar.
Lanjut SDA, nantinya akan dibuatkan pelatihan untuk para guru agar dapat lebih mantap menjalankan kurikulm 2013 pada 2014.
“Selain harus mempersiapkan tenaga guru, harus dihitung juga target 100% pencapaian untuk sekolah-sekolah di madrasah negeri dan swasta,” tandas SDA, di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Menurutnya, secara teknis hal tersebut sulit dilaksanakan sehingga, dikhwatirkan pada saat diterapkanya nanti akan mengalami kegagalan dan hal tersebut akan berdampak pada pelaksanaan pendidikan yang kacau.
Dia mengatakan, semula perencanaan pelaksanaan kurikulm 2013 akan dilaksakan secara bertahap. Namun pada akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan pada 2014.
"Semula akan dilaksanakan pada 2012 akan dilakukan bertahap pada MI kelas4, MTs kelas 7 dan MA kelas 10 saja. Namun, kita ubah karena akan dilaksakan pada 2014," ucap dia.
Lanjut Menag, dirinya telah menekankan kepada Dirjen Pendis Kemenag, untuk menghitung secara jelas, tajam, dan terperinci untuk melaksakanan secara 100% kurikulum 2013. Karena hal tersebut dapat disebut suatu prestasi jika Dirjen Pendis bisa melaksakan secara keseluruhan.
Dia mengatakan, terkait hal tersebut dia menekankan dalam penggunaan anggaran Pendis diharapkan ada rencana penggunaan anggaran yang jelas dan bisa diperhitungkan dengan baik.
"Misalnya dalam penggadaan buku haruslah diperhitungkan kegunaanya, karena kita akan akan menggunakan buku tersebut di 2014," tegasnya.
(lal)