Djohar Arifin bantah tunjuk PPK proyek Hambalang
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Deputi Pemberdayaan Olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Djohar Arifin membantah, dirinya mempunyai peran penting dalam penunjukan Deddy Kusdinar sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Sport Center di Hambalang.
”Wah hebat banget saya, tidak ada itu, jadi itu bohong, tidak ada, tidak ada wewenang saya untuk menunjuk atau menetapkan PPK, karena itu wewenang preogratif pimpinan,” kata Djohar di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2013).
Bahkan, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini menegaskan, PPK ada di setiap deputi. Kembali dia menegaskan, dirinya tidak mengetahui mengenai penunjukan PPK. ”Justru waktu saya deputi tahun 2006, PPK itu ada di setiap deputi,” tegasnya.
Djohar terus membantah terlibat kasus Hambalang yang telah menyeret mantan menpora Andi Alfian Mallarangeng. Bahkan selama menjadi staf, Pria paruh baya itu tidak urusannya dengan proyek-proyek. "Saya sebagai staf ahli tidak ada sangkut pautnya dengan proyek-proyek, dan 2010 proyek dimulai, saya pensiun dari staf ahli Menpora,” kata dia.
Dalam kasus ini, Djohar sendiri merasa telah di fitnah, namun dengan diperiksanya oleh penyidik KPK. Djohar menganggap persoalan akan selesai dan sama sekali tidak terlibat Hambalang.
"Ya difitnah macam-macam, dibilang makelar tanah Hambalang, pengatur siapa yang jadi pimpro, pengatur yang jadi pemenang kontrak, saya sama kontraktornya saja enggak kenal," tukasnya.
”Wah hebat banget saya, tidak ada itu, jadi itu bohong, tidak ada, tidak ada wewenang saya untuk menunjuk atau menetapkan PPK, karena itu wewenang preogratif pimpinan,” kata Djohar di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2013).
Bahkan, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini menegaskan, PPK ada di setiap deputi. Kembali dia menegaskan, dirinya tidak mengetahui mengenai penunjukan PPK. ”Justru waktu saya deputi tahun 2006, PPK itu ada di setiap deputi,” tegasnya.
Djohar terus membantah terlibat kasus Hambalang yang telah menyeret mantan menpora Andi Alfian Mallarangeng. Bahkan selama menjadi staf, Pria paruh baya itu tidak urusannya dengan proyek-proyek. "Saya sebagai staf ahli tidak ada sangkut pautnya dengan proyek-proyek, dan 2010 proyek dimulai, saya pensiun dari staf ahli Menpora,” kata dia.
Dalam kasus ini, Djohar sendiri merasa telah di fitnah, namun dengan diperiksanya oleh penyidik KPK. Djohar menganggap persoalan akan selesai dan sama sekali tidak terlibat Hambalang.
"Ya difitnah macam-macam, dibilang makelar tanah Hambalang, pengatur siapa yang jadi pimpro, pengatur yang jadi pemenang kontrak, saya sama kontraktornya saja enggak kenal," tukasnya.
(maf)