Disebut muka badak, PKS bilang Demokrat feodal
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak ingin menanggapi serius komentar politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang menyebut partai berbasis massa Islam itu muka badak.
"Ruhut enggak usah ditanggapin, dia ibarat suporter fanatik. PKS ini kan partai dakwah, kita tak akan membalas cacian," kata Anggota Majelis Syuro PKS, Muhammad Idris Lutfi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
"Dia kan tidak pernah bicara substansi. Muka badak, banci, dsb. Tapi kita tidak membalas," sambungya.
Meski tidak menanggapi serius namun dirinya menuding jika Partai Demokrat merupakan partai feodal karena ikut mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Partai mereka kan feodal, bertentangan dengan hati nurani pun dilakukan. Kita kan nggak, kalau bertentangan dengan hati nurani ya kami tolak," tegasnya.
Sebelumnya, Ruhut mengatakan, jika PKS mengizinkan menterinya untuk bertahan, maka dirinya berpendapat itu merupakan strategi pencitraan yang digunakan partai besutan Anis Matta tersebut.
"Pencitraan aja, mereka itu sudah hancur, tapi rakyat sudah cerdas, tahu kalau mereka hanya pakai topeng, PKS itu muka badak, muka tembok," ketusnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Ruhut enggak usah ditanggapin, dia ibarat suporter fanatik. PKS ini kan partai dakwah, kita tak akan membalas cacian," kata Anggota Majelis Syuro PKS, Muhammad Idris Lutfi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
"Dia kan tidak pernah bicara substansi. Muka badak, banci, dsb. Tapi kita tidak membalas," sambungya.
Meski tidak menanggapi serius namun dirinya menuding jika Partai Demokrat merupakan partai feodal karena ikut mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Partai mereka kan feodal, bertentangan dengan hati nurani pun dilakukan. Kita kan nggak, kalau bertentangan dengan hati nurani ya kami tolak," tegasnya.
Sebelumnya, Ruhut mengatakan, jika PKS mengizinkan menterinya untuk bertahan, maka dirinya berpendapat itu merupakan strategi pencitraan yang digunakan partai besutan Anis Matta tersebut.
"Pencitraan aja, mereka itu sudah hancur, tapi rakyat sudah cerdas, tahu kalau mereka hanya pakai topeng, PKS itu muka badak, muka tembok," ketusnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
(lns)