Dibutuhkan SDM andal untuk pelayanan kesejahteraan sosial
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljurfi mengatakan, dalam menghadapi persaingan global, dibutuhkan sumber daya manusia andal untuk pelayanan kesejahteraan sosial.
Menurutnya, pelayanan dan kesejahteraan sosial, semakin kompleks dan dinamis. Maka, dibutuhkan pekerja sosial yang andal.
Dalam kerja sama yang dilakukan bersama Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Universitas Griffith, Australia, dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan alih teknologi pekerjaan sosial dan ilmu pengetahuan yang relevan dengan pembangunan kesejahteraan sosial.
“Target kerja sama bisa melahirkan para pekerja sosial andal, untuk menjawab tantangan permasalahan sosial dalam konteks lokal maupun global," jelasnya, Jumat (14/6/2013).
Lebih lanjut Salim mengatakan, melalui Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (Badiklitkesos), kerja sama meliputi memfasilitasi program pendidikan dan pelatihan serta menyediakan program penelitian.
Selain itu, pertukaran informasi dan berbagi pengalaman pada program dan aktivitas yang dilakukan kedua pihak, tentang kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial serta bidang-bidang kerja sama lainnya dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Bagi dosen Universitas Griffith, kata Mensos, menyediakan pelatihan metodologi penelitian bagi peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial di Jakarta, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial di Yogyakarta, serta Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di Bandung, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial.
“Kerja sama tersebut memiliki arti strategis, untuk meningkatkan pelayanan sosial menuju arah lebih baik, ” tegas Salim.
Menurutnya, pelayanan dan kesejahteraan sosial, semakin kompleks dan dinamis. Maka, dibutuhkan pekerja sosial yang andal.
Dalam kerja sama yang dilakukan bersama Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Universitas Griffith, Australia, dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan alih teknologi pekerjaan sosial dan ilmu pengetahuan yang relevan dengan pembangunan kesejahteraan sosial.
“Target kerja sama bisa melahirkan para pekerja sosial andal, untuk menjawab tantangan permasalahan sosial dalam konteks lokal maupun global," jelasnya, Jumat (14/6/2013).
Lebih lanjut Salim mengatakan, melalui Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial (Badiklitkesos), kerja sama meliputi memfasilitasi program pendidikan dan pelatihan serta menyediakan program penelitian.
Selain itu, pertukaran informasi dan berbagi pengalaman pada program dan aktivitas yang dilakukan kedua pihak, tentang kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial serta bidang-bidang kerja sama lainnya dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Bagi dosen Universitas Griffith, kata Mensos, menyediakan pelatihan metodologi penelitian bagi peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial di Jakarta, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial di Yogyakarta, serta Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial di Bandung, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial.
“Kerja sama tersebut memiliki arti strategis, untuk meningkatkan pelayanan sosial menuju arah lebih baik, ” tegas Salim.
(lns)