PKS: Jangankan menteri, nyawa dicabut enggak apa-apa
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya tak khawatir jika tiga menterinya dicopot dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II seperti kabar yang beredar saat ini.
"Biasa aja, jangankan menteri, nyawa dicabut juga enggak apa-apa. Kita tergantung sama yang di atas," Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Mahfudz Siddiq di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Mahfudz juga mengaku sudah mendengar kabar soal PKS telah didepak dari Sekretariat Gabungan (Setgab).
"Ada info yang kami terima Jumat lalu bahwa Presiden SBY sudah neken surat mengeluarkan PKS dari koalisi, katanya Sabtu (suratnya) mau dikirim. Jumat, Sabtu, Minggu kami ada di Makasar. Kita tunggu sampai Senin belum ada kabarnya, akhirnya belum tahu karena belum ada surat," jelasnya.
Sebelumnya, Wasekjen PKS, Fahri Hamzah menyebutkan jika partainya telah didepak dari Setgab, namun hingga kini belum ada surat resmi terkait informasi tersebut.
"Apa yang terjadi dalam pekan-pekan ini. Jadi memang pertengahan pekan lalu, seseorang dari pihak istana sudah memberitahukan kepada salah seorang menteri PKS bahwa PKS sudah dikeluarkan dari koalisi atau Setgab," katanya di tempat yang sama.
Kira - kira pekan lalu, lanjut Fahri, Presiden SBY akan menulis surat secara resmi kepada PKS yang isinya pemberitahuan mengenai pencabutan tiga menteri.
"Mereka janjinya ngasih suratnya hari Sabtu. Nah sampai hari Senin malam, surat itu kami tidak terima," pungkasnya.
"Biasa aja, jangankan menteri, nyawa dicabut juga enggak apa-apa. Kita tergantung sama yang di atas," Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Mahfudz Siddiq di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Mahfudz juga mengaku sudah mendengar kabar soal PKS telah didepak dari Sekretariat Gabungan (Setgab).
"Ada info yang kami terima Jumat lalu bahwa Presiden SBY sudah neken surat mengeluarkan PKS dari koalisi, katanya Sabtu (suratnya) mau dikirim. Jumat, Sabtu, Minggu kami ada di Makasar. Kita tunggu sampai Senin belum ada kabarnya, akhirnya belum tahu karena belum ada surat," jelasnya.
Sebelumnya, Wasekjen PKS, Fahri Hamzah menyebutkan jika partainya telah didepak dari Setgab, namun hingga kini belum ada surat resmi terkait informasi tersebut.
"Apa yang terjadi dalam pekan-pekan ini. Jadi memang pertengahan pekan lalu, seseorang dari pihak istana sudah memberitahukan kepada salah seorang menteri PKS bahwa PKS sudah dikeluarkan dari koalisi atau Setgab," katanya di tempat yang sama.
Kira - kira pekan lalu, lanjut Fahri, Presiden SBY akan menulis surat secara resmi kepada PKS yang isinya pemberitahuan mengenai pencabutan tiga menteri.
"Mereka janjinya ngasih suratnya hari Sabtu. Nah sampai hari Senin malam, surat itu kami tidak terima," pungkasnya.
(lns)