Sebelum meninggal, Taufiq Kiemas berwasiat untuk MPR
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum menghadap Sang Khalik, almarhum Taufiq Kiemas sempat meninggalkan wasiat mengenai mekanisme pergantian Ketua MPR yang ideal menurut pemikirannya.
Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari menceritakan jika almarhum sangat menginginkan agar pemilihan Ketua MPR tidak melalui mekanisme voting.
"Taufiq Kiemas berpesan MPR idealnya jangan dipilih melalui voting," kata Hajriyanto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/5/2013).
Hajriyanto menceritakan, suami dari Megawati Soekarnoputri ini sangat menginginkan agar Ketua MPR bisa dipilih melalui kesepakatan yang disetujui bersama-sama. "Sangat ideal kalau dilakukan konsensus," terangnya.
Alasan metode itu digunakan, kata Politikus Partai Golkar ini karena Ketua MPR memiliki dimensi politik yang berbeda dengan DPR RI.
"Karena memang Ketua MPR itu dimensi politiknya beda dengan DPR yang sarat dengan politik. Di MPR lebih pada kenegarawanan," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas meninggal dunia pada Sabtu 8 Juni 2013 di Singapura setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di General Hospital.
Ia meninggal di usianya yang ke-70 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari menceritakan jika almarhum sangat menginginkan agar pemilihan Ketua MPR tidak melalui mekanisme voting.
"Taufiq Kiemas berpesan MPR idealnya jangan dipilih melalui voting," kata Hajriyanto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/5/2013).
Hajriyanto menceritakan, suami dari Megawati Soekarnoputri ini sangat menginginkan agar Ketua MPR bisa dipilih melalui kesepakatan yang disetujui bersama-sama. "Sangat ideal kalau dilakukan konsensus," terangnya.
Alasan metode itu digunakan, kata Politikus Partai Golkar ini karena Ketua MPR memiliki dimensi politik yang berbeda dengan DPR RI.
"Karena memang Ketua MPR itu dimensi politiknya beda dengan DPR yang sarat dengan politik. Di MPR lebih pada kenegarawanan," tuntasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas meninggal dunia pada Sabtu 8 Juni 2013 di Singapura setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di General Hospital.
Ia meninggal di usianya yang ke-70 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(kri)