PKS keluar dari koalisi, Golkar raih keuntungan

Sindonews.com - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sering berseberangan dengan pemerintahan Susilo Bambang Udhoyono (SBY) diragukan karena didasari prinsip internal partainya.

Salah satu sikap PKS yang beseberangan dengan kebijakan Pemerintahan SBY dan koalisinya adalah menyangkut kebijakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Namun, perbedaan tersebut diyakini lebih kepada mencari keuntungan politik internal PKS. "ini yang saya kira tidak sehat ya, publik tidak mendapatkan apa-apa daripada keuntungan politik parpol," ujar pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yudha usai mengikuti acara diskusi Polemik Sindo Radio dengan tajuk "Perahu retak setgab" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2013).

Pada kesempatan itu, Hanta juga memiliki kekhawatiran jika PKS dikeluarkan dari sekretariat gabungan (Setgab) partai politik koalisi pendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, Partai Golkar akan diuntungkan atas perginya PKS dari Setgab.

"Karena Pak SBY dan Partai Demokrat harus memberikan jatah kursi untuk Golkar," tukasnya.