Gelar SBKS, Kemensos ingin redam konflik
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Sosial (Kemensos) berikan bantuan ke pulau-pulau yang sulit dijangkau dengan jalur laut melalui Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS).
Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri mengatakan, letak geografis Indonesia yang terdiri atas kepulauan menjadikan penanganan kemiskinan terkendala karena minim dan mahalnya sarana transportasi. Untuk itu Tim Kemensos dalam Bersafari ke wilayah-wilayah nusantara guna mencari solusi terhadap berbagai permasalahan kesejahteraan sosial dan juga membangun fasilitas pelayanan sosial.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menjadikan Indonesia sejahtera serta menjangkau dan menyelesaikan masalah kesejahteraan dalam segi aktivasi sistem pelayanan kesejahteraan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta membangun ketahanan sosial warga menuju ketahanan bangsa.
“Intinya kegiatan ini adalah kegiatan yang saling membantu dan menolong karena hal ini dapat meredam terjadinya konflik dan mengatasi permasalahan kemiskinan. Tentunya Kami optimis masalah ini dapat terselesaikan dengan kesetiakawanan sosial,” tandasnya saat menghadiri peluncuran SBKS di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam hal ini Kemensos akan dibantu oleh tenaga sosial dan relawan yang akan mulai menyelesaikan masalah sosial, kesehatan, pendidikan, keuangan. Intinya dalam perjalanan ini akan dimaksimalkan segala bantuan yang diperlukan.
“Bantuan yang akan diberikan seperti bedah rumah yang tidak kurang dari 100 rumah, buku-buku untuk sekolah, sembako dan pemasangan kaki palsu,” paparnya.
Perjalanan akan dilakukan pada tahun 2013 ini ke tujuh daerah yaitu wilayah Waingapu, Pulau Solor, Pulau Wetar, Ambon, Pulau Haruku, Pulau Fakfak dan Makassar dengan pelayaran 24 hari dari 4-28 Juni 2013 dengan menggunakna kapal TNI AL.
Mensos berharap, kegiatan ini dapat mendorong Indonesia sejahtera ketika instrumen negara berjalan baik dan berpihak pada rakyat untuk menyelesaikan berbagai masalah kesejahteraan sosial. Karena persoalan bangsa bisa selesai jika instrumen negara bekerja sama. “Tentunya pemerintah pusat masih menjadi harapan warga di berbagai pelosok terpencil dan tertinggal,” tegasnya.
Warga Pulau Marapit, Selawesi utara bernama Jonas mengatakan sebagai masyarakat yang hidup di pulau terpencil dirinya mengaku membutuhkan transportasi seperti kapal laut yang biasnaya sebulan sekali baru akan datang. Dia mengatakan, tidak hanya membutuhkan bantuan tetapi upaya pemerintah yang serius menyediakan saran transportasi laut agar tidak mengandalkan kapal yang sangat jarang datang.
“Kita dukung program pemerintah, tetapi kita juga membutuhkan komitmen pemerintah yang baik pusta maupun daerah,” ujar dia.
Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri mengatakan, letak geografis Indonesia yang terdiri atas kepulauan menjadikan penanganan kemiskinan terkendala karena minim dan mahalnya sarana transportasi. Untuk itu Tim Kemensos dalam Bersafari ke wilayah-wilayah nusantara guna mencari solusi terhadap berbagai permasalahan kesejahteraan sosial dan juga membangun fasilitas pelayanan sosial.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menjadikan Indonesia sejahtera serta menjangkau dan menyelesaikan masalah kesejahteraan dalam segi aktivasi sistem pelayanan kesejahteraan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta membangun ketahanan sosial warga menuju ketahanan bangsa.
“Intinya kegiatan ini adalah kegiatan yang saling membantu dan menolong karena hal ini dapat meredam terjadinya konflik dan mengatasi permasalahan kemiskinan. Tentunya Kami optimis masalah ini dapat terselesaikan dengan kesetiakawanan sosial,” tandasnya saat menghadiri peluncuran SBKS di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam hal ini Kemensos akan dibantu oleh tenaga sosial dan relawan yang akan mulai menyelesaikan masalah sosial, kesehatan, pendidikan, keuangan. Intinya dalam perjalanan ini akan dimaksimalkan segala bantuan yang diperlukan.
“Bantuan yang akan diberikan seperti bedah rumah yang tidak kurang dari 100 rumah, buku-buku untuk sekolah, sembako dan pemasangan kaki palsu,” paparnya.
Perjalanan akan dilakukan pada tahun 2013 ini ke tujuh daerah yaitu wilayah Waingapu, Pulau Solor, Pulau Wetar, Ambon, Pulau Haruku, Pulau Fakfak dan Makassar dengan pelayaran 24 hari dari 4-28 Juni 2013 dengan menggunakna kapal TNI AL.
Mensos berharap, kegiatan ini dapat mendorong Indonesia sejahtera ketika instrumen negara berjalan baik dan berpihak pada rakyat untuk menyelesaikan berbagai masalah kesejahteraan sosial. Karena persoalan bangsa bisa selesai jika instrumen negara bekerja sama. “Tentunya pemerintah pusat masih menjadi harapan warga di berbagai pelosok terpencil dan tertinggal,” tegasnya.
Warga Pulau Marapit, Selawesi utara bernama Jonas mengatakan sebagai masyarakat yang hidup di pulau terpencil dirinya mengaku membutuhkan transportasi seperti kapal laut yang biasnaya sebulan sekali baru akan datang. Dia mengatakan, tidak hanya membutuhkan bantuan tetapi upaya pemerintah yang serius menyediakan saran transportasi laut agar tidak mengandalkan kapal yang sangat jarang datang.
“Kita dukung program pemerintah, tetapi kita juga membutuhkan komitmen pemerintah yang baik pusta maupun daerah,” ujar dia.
(kri)