Dubes AS mengecat di Ponpes Asshiddiqiyah

Sabtu, 01 Juni 2013 - 12:33 WIB
Dubes AS mengecat di Ponpes Asshiddiqiyah
Dubes AS mengecat di Ponpes Asshiddiqiyah
A A A
Sindonews.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Scot Marciel melakukan bakti sosial di Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, di Jalan Garuda, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Sabtu (1/5/2013).

Scot juga sempat berdiskusi dengan pimpinan Ponpes Asshiddiqiyah Noer Muhammad Iskandar dan para santri mengenai isu-isu terkini seperti toleransi, keberagaman, radikalisme, terorisme, peluang pendidikan di AS, hubungan AS-RI, serta kehidupan Umat Islam di AS.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa karyawan kedubes AS, Warga Negara AS di Indonesia dan para diplomat melakukan aktivitas olahraga dan kerja bakti bersama-sama dengan para guru dan santri ponpes.

Scot terlihat sempat mengecat lapangan basket di pesantren tersebut, dimana basket adalah olahrga paling digemari di negeri Paman Sam itu.

Scot mengatakan, bakti sosial ini merupakan salah satu kegiatan rutin warga AS yang dilakukan setiap hari Sabtu. Kedutaan Besar AS memilih Ponpes Asshiddiqiyah karena dinilai ponpes yang bagus.

"Kita di AS setiap hari Sabtu menjadi relawan untuk bakti sosial. Pesantren ini bagus dan di sini juga ada siswa S1 yang belajar ke AS," katanya.

Dia menambahkan, toleransi antar umat beragama penting tak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia. Dia menilai, dalam sejarah terlalu banyak perang atas nama agama karena kurangnya ketoleransian antar agama yang berbeda.

"Kalau di negara kami, ada banyak agama di sana, bahkan kita tidak tau berapa banyak agama yang kita miliki. Di indonesia kita berjuang untuk menghormati satu sama lain. Kita harus mengingat, meski kita mengimani agama kita, namun kita juga bisa menghormati agama yang berbeda," ujarnya.

Terkait konflik antar agama, pihaknya terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong agar masalah tersebut bisa di selesaikan. Dia juga mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dan negara lainnya.

"Hal itu tidak akan mengurangi komitmen kami menegakkan toleransi di negara kami," pungkasnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5756 seconds (0.1#10.140)