Iklan rokok pengaruhi anak merokok

Jum'at, 31 Mei 2013 - 11:28 WIB
Iklan rokok pengaruhi...
Iklan rokok pengaruhi anak merokok
A A A
Sindonews.com - Iklan dan promosi rokok dapat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah perokok. Hal ini juga akan berpengaruh pada psikologis anak.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, dari hasil Global Youth Tobacco Survey (GATS, 2009) menunjukan bahwa, 89,3 persen anak remaja umur 13-15 tahun di Indonesia telah dipublish iklan rokok melalui media luar ruangan (bilboard).

Selain itu, 76,6 persen melalui media cetak (koran dan majalah). "Iklan sponsor promosi industri rokok ampuh dan efektif menarik orang untuk mulai merokok, terlebih anak-anak" tandasnya saat menghadiri peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2013 di Kantor Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Menurut Nafsiah, kecenderungan merokok dikalangan remaja pada umur 15-19 di Indonesia, semakin meningkat sebanyak tiga kali lipat dari 7,1 persen menjadi 43,3 persen. Hal ini senada dengan data tersebut, yakni hasil riskesdas 2010 menunjukan, persentase anak yang memulai perilaku merokok pada umur 10-14 tahun sebesar 17,5 persen.

Sebelumnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial internet seperti twitter dan facebook terbanyak di dunia. Hal itu didukung oleh sifat masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Melihat hal tersebut, media sosial dapat memberikan pengaruh positif untuk menyalurkan informasi terhadap mayarakat tentang pengendalian produk tembakau.

Demikian disampaikan oleh Fauzi A N dari Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dalam acara workshop yang bertema Social Media in Developing Information Dissemination on Tobacco Control (TC), Senin 1 April 2013.

Dalam paparannya mengenai update informasi tentang Tobacco Control, Fauzi menjelaskan, saat ini sosial media telah menjadi gaya hidup masyarakat, khususnya anak muda.

Sehingga sangat penting memberikan informasi pada mereka, tentang dampak buruk dari produk tembakau bagi kesehatan dengan mengedepankan cara yang kreatif. “Tujuan kita adalah untuk memberikan pendidikan bagi mereka anak muda yang menjadi perokok pemula agar tidak mencoba lagi,” paparnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5677 seconds (0.1#10.140)